Kemudian, Menteri Keuangan (Menkeu RI), Sri Mulyani, menyampaikan bahwa bantuan akan diberikan sebesar Rp200 ribu per bulan.
Ia menegaskan bahwa penerimaan BLT akan tepat sasaran karena seluruh data telah terdaftar di Kementerian Sosial (Kemensos RI), saat berlangsungnya konferensi pers APBN Kita Edisi Oktober 2023 di Jakarta, Rabu 25 Oktober 2023.
"Mereka (KPM) akan mendapatkan Rp200 ribu per bulan untuk November dan Desember. Kita berikan Rp200 ribu untuk menambah daya beli mereka," ujar Sri Mulyani
"Kita memberikan BLT ini karena trigger El Nino. Kenapa kepada 18,8 juta (KPM)? 18,8 juta ini adalah kelompok penerima yang nama, alamat, dan nomor account ada di Kementerian Sosial sehingga kita tidak mencari lagi siapa targetnya," papar Sri.
Mengenai penyaluran BLT, Sri berharap Menteri Sosial (Mensos RI), Tri Rismaharini, dapat mengeksekusi bantuan dengan baik dan tepat sesuai dengan data yang telah tercatat di Kemensos RI.
"Kemensos, Bu Risma dalam hal ini, diharapkan bisa mengeksekusi bantuan langsung tunai untuk 18,8 juta KPM yang sudah ada daftar nama, alamat, dan nomor accountnya," jelas Sri.
"Kami menyediakan Rp7,52 triliun untuk bantuan langsung tunai yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Sosial," lanjutnya.
Disamping BLT El Nino, Kemenkeu RI pun menyiapkan dana tambahan sebesar Rp2,67 triliun untuk bantuan beras pada Desember 2023 kepada 21,3 juta KPM.
Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah telah menyalurkan anggaran bantuan sosial berupa beras sebesar Rp7,9 triliun, untuk periode Maret hingga Mei dan Rp 8 triliun untuk periode September hingga November 2023.
Bantuan beras tersebut akan disalurkan melalui Bappanas atau Badan Pangan Nasional.
Sri Mulyani mengemukakan, alasan pemerintah memperpanjang penyaluran bantuan beras karena El Nino yang masih berlangsung.
Pendapatnya, El Nino menyebabkan jumlah panen padi menurun karena sebagian besar pusat produksi padi mengalami kekeringan.
Sumber : Artikel ini telah terbit sebelumnya di CNN Indonesia dengan Judul "Sri Mulyani Sebut BLT El Nino Rp400 Ribu Buat 18,8 Juta Rakyat Miskin"