RADARPENA.CO.ID - Dikutip dari raduate.binus.ac.id Istilah kecerdasan buatan (AI) pertama kali muncul pada tahun 1956 pada konferensi Dartmouth.
Namun, konsep kecerdasan buatan telah diperkenalkan jauh sebelum itu. Dari waktu ke waktu, para ahli telah melakukan penelitian untuk mengembangkan lebih lanjut kecerdasan buatan ini.
Dr. Lukas selaku dosen BINUS UNIVERSITY dan presiden Ikatan Kecerdasan Buatan Indonesia (IAIS) sempat membahas perjalanan perkembangan kecerdasan buatan dari tahun ke tahun dalam kuliah tamu PROGRAM TERBATAS BINUS Magister Teknologi Informasi (MTI).
Berikut ini Kecerdasan (AI) buatan dari tahun ke tahun
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, benih-benih kecerdasan buatan telah disemai sejak para filsuf menerbitkan teori-teori yang menjadi dasar berkembangnya kecerdasan buatan. Siapa saja para ahli tersebut dan apa kontribusinya?
1. 1900
Sekitar tahun ini bermunculan para filosof yang menerbitkan teori-teori matematika yang menjadi dasar mesin komputasi atau kecerdasan buatan.
BACA JUGA:
- Sejarah Berdirinya Es Krim Walls, Bermula Dari Bisnis Daging Wall
- Menilik Sejarah Negara Yang Penuh Konflik, Israel Timur Tengah Yuk Simak Penelusurannya!
Beberapa filsuf tersebut antara lain George Boole, Alfred North Whitehead, dan Bertrand A.W. Russel
George Boole merupakan ahli matematika yang menemukan aljabar Boolean. Ilmu ini menjelaskan operasi logis.
Aljabar ini dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu boolean benar atau salah, diwakili oleh bilangan biner 0 dan 1, seperti bahasa yang digunakan pada komputer saat ini.
Semua data yang disimpan, diproses dan disajikan oleh komputer berbentuk angka atau bit.
Sedangkan Alfred North Whitehead dan Bertrand A. W. Russell menerbitkan sebuah mahakarya yang sangat penting bagi perkembangan kecerdasan buatan yaitu Principia Mathematica atau disebut PM.
Dalam bentuk logika simbolik, PM mencoba menjelaskan aksioma atau seperangkat proposisi dan kaidah penalaran yang belum dapat dibuktikan, namun dapat menjadi landasan berpikir logis.
BACA JUGA:
- Sejarah Taman Mini Indonesia Indah, Keajaiban Kebudayaan Pada Bentuk Miniatur
- Mengulik Sejarah Bola Basket di Indonesia dan Dunia Serta Teknik Dasar Bola Basket
Namun, karya ini dibantah pada tahun 1931 oleh Göedel, yang menerbitkan teori ketidaklengkapan.