Setelah Perang Dunia II, banyak orang Yahudi yang kabur dari negaranya masing-masing dan memutuskan untuk bermukim di Palestina.
Mereka mengklaim bahwa tanah tersebut merupakan tanah warisan mereka dan mereka berhak untuk kembali ke sana.
BACA JUGA:
- Sejarah Konflik Israel-Palestina: Perebutan Wilayah dan Imigrasi Yahudi
- Palestina Meminta Bantuan Indonesia, Pasal Israel Ingin Membelah Masjidil Al Aqsa
Namun, hal tersebut berarti menempati tanah yang telah dihuni oleh orang Palestina selama ratusan tahun.
Pemerintah Israel memperbolehkan pemukiman Yahudi di kawasan Palestina yang telah dianeksasi, hal ini mendorong keputusan untuk mengambil tanah Palestina.
Pembangunan pemukiman Yahudi di Palestina telah menjadi sumber konflik antara Israel dan Palestina selama bertahun-tahun.
Pemukiman Yahudi yang terus berkembang di kawasan Palestina membuat kehidupan orang Palestina semakin sulit.
Mereka kehilangan lahan dan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan mereka, serta merasa terancam dan terkesan seperti orang asing di wilayah mereka sendiri.
3. Konflik Batas
Masyarakat Palestina merasa bahwa Israel telah merebut wilayah mereka secara tidak adil. Mereka merasa bahwa batas Israel seharusnya diambil dari Palestina.
BACA JUGA:
- Berita Terbaru Gaza: 5.500 Orang Tewas, Tank Israel Mendekat
- 10 Produk Israel Yang Di Jual Di Indonesia, Ternyata Ada Jeruk Juga Lho!
Pada tahun 1967, Israel mengambil alih Tanah Suci Palestina dan membentuk sistem pemukiman yang terus berkembang di wilayah Palestina.
Orang Palestina merasa terusir dan dikucilkan dari wilayah mereka yang diambil oleh Israel, mereka marah dan merasa dirugikan oleh kebijakan Israel. Konflik antara kedua belah pihak pun semakin memanas.
4. Perjuangan Kemerdekaan