RADARPENA.CO.ID - Hoarding disorder atau gangguan kecenderungan untuk mengumpulkan dan menumpukkan barang-barang yang tidak berguna dan sulit untuk dibuang.
Gangguan hoarding disorder lebih dari sekadar kebiasaan buruk - menyebabkan kegelisahan, isolasi sosial, kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain, dan risiko keselamatan yang besar.
Seiring dengan peningkatan kesadaran tentang hoarding disorder sebagai gangguan mental, banyak pihak berusaha untuk menangani gangguan tersebut.
Gejala Hoarding Disorder
Gejala hoarding disorder meliputi :
1. Kesulitan membuang barang
Penting untuk diingat bahwa orang yang mengalami hoarding disorder tidak dapat membuang barang meski barang tersebut tidak memiliki nilai.
BACA JUGA:
- Kesehatan Mental: Inilah 12 Kebiasaan Jahat ke Diri Sendiri yang Wajib Kamu Stop Demi Menjaga Kewarasan
- Dear Moms, Cintai Dirimu Sendiri dengan Menjaga Kesehatan Mental Demi Masa Depan Buah Hati
Walau seorang hoarder menyadari bahwa barang tersebut tidak berharga atau tidak berguna, hoarder masih sulit membuangnya.
2. Kebiasaan menyimpan benda yang tidak berguna
Hoarder telah mengumpulkan barang-barang yang dapat dianggap tidak berguna atau tidak berharga sama sekali.
Barang-barang tersebut termasuk kertas, botol kosong, kotak, dan barang-barang lainnya yang biasanya dianggap sampah oleh orang lain.
3. Kesulitan membina hubungan dan interaksi sosial
Hoarder memiliki kecenderungan untuk menarik diri dari masyarakat, karena merasa sulit untuk melakukan interaksi sosial.