Faktor Risiko yang Berpengaruh
Setiap wanita yang sedang dalam masa kehamilan bisa berpotensi mengalami penyakit. Namun, resikonya akan lebih tinggi bagi beberapa ibu ketika memiliki beberapa faktor risiko berikut ini:
- Riwayat prediabetes sebelum hamil.
- Genetik atau riwayat diabetes pada keluarga.
- Memiliki PCOS (sindrom polikistik ovarium).
- Kolesterol tinggi dan penyakit jantung.
- Overweight, bahkan sebelum kehamilan.
- Berusia di atas 25 tahun.
- Riwayat bersalin dengan berat bayi lebih dari 4 kg.
- Riwayat diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya.
- Terbiasa menjalani pola hidup kurang sehat.
Diagnosis Diabetes Gestasional
Diagnosis diabetes jenis ini hanya bisa dilakukan oleh dokter melalui beberapa prosedur. Biasanya akan diawali dengan pertanyaan-pertanyaan terkait gejala yang dirasakan pasien kemudian melakukan tes skrining.
Tes skrining biasanya akan dilakukan ketika kehamilan menginjak usia 24 minggu ke atas. Pemeriksaan tersebut meliputi:
1. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) Awal
Tes ini dimulai dengan melakukan pemeriksaan kadar gula darah pasien 1 jam sebelum dan setelah minum larutan glukosa. Bisa hasilnya menunjukkan kadar gula darah melebihi 130-140 mg/dL, maka pasien disarankan untuk menjalani tes lanjutan.
BACA JUGA:
- Kenali Gejala Diabetes Tipe 1 Pada Anak Sebelum Terlambat
- Ketahui! Manfaat Cuka Apel Untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Menurunkan Resiko Diabetes
2. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) Lanjutan
Tes ini dilakukan dengan memberi larutan yang mengandung kadar gula lebih tinggi dari sebelumnya untuk diminum pasien.
Pemeriksaan ini berlangsung tiga kali selama 3 jam. Apabila terdapat dua hasil pemeriksaan menunjukkan kadar gula darah tinggi, makan pasien dinyatakan menderita diabetes.
Komplikasi Diabetes Gestasional
Tidak hanya pada ibu hamil, namun dampak diabetes gestasional pada bayi juga perlu diwaspadai. Jika penyakit ini tidak segera ditangani dengan tepat, maka akan ada kemungkinan terjadinya beberapa komplikasi berikut ini:
- Melahirkan secara operasi caesar karena janin akan cenderung lebih besar.
- Keguguran.
- Terjadi kelahiran prematur.
- Preeklampsia (sindrom hipertensi, tingginya protein pada urine dan pembengkakan pada tungkai) hingga eklampsia.
- Berpotensi mengalami diabetes lagi di kehamilan selanjutnya.
- Berkembang menjadi diabetes melitus tipe 2 meski setelah melahirkan.