Gejala Covid Pirola - Varian Covid BA.2.86 atau dikenal dengan Pirola telah terdeteksi di beberapa negara termasuk AS dan Selandia Baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi pada protein lonjakannya dibandingkan dengan XBB.1.5, varian Omicron yang merupakan strain dominan di AS.
"Jumlah mutasi yang begitu tinggi merupakan hal yang penting," kata spesialis penyakit menular Yale Medicine Scott Roberts, dilansir melalui The Independent, Rabu (6/9/2023).
Gejala utama varian Pirola mirip seperti gejala klasik yang ditemukan pada varian Covid lainnya. Termasuk pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan. Namun dalam gejala di varian ini tidak ada gejala seperti demam dan batuk.
Bila mengacu pada data GISAID pada 4 September 2023, kasus BA.2.86 dilaporkan dari 9 negara. Terbanyak di Denmark dengan 12 kasus. Disusul Swedia, Amerika Serikat, Afrika Selatan.
BACA JUGA:
- PUPR Targetkan Penataan Kawasan Waduk Gajah Mungkur di Jawa Tengah Rampung Desember 2023
- Tak Lagi Ditilang, Kendaraan yang Tidak Lolos Uji Emisi Bakal Disuruh Lakukan Ini Oleh Polisi
Lalu, masing-masing dua kasus di Prancis, Inggris, Portugal. Kemudian Israel dan Kanada masing-masing terdata 1 kasus.Pada kasus yang di Inggris, ternyata tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Ini menunjukkan bahwa kemungkinan varian tersebut sudah menyebar di sana seperti mengutip laporan The BMJ.
Hingga saat ini memang belum ada bukti Pirola menyebabkan keparahan bila seseorang terinfeksi virus ini. Namun, data ini bisa berubah seiring dengan masuknya data ilmiah tambahan.
Bila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah.
Pirola bisa menginfeksi banyak orang dan meningkatkan jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia. Subvarian ini berasal dari garis keturunan XBB yang merupakan keturunan Omicron. Subvarian ini kini berada dalam pengawasan ketat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Banyaknya mutasi ini memungkinkan subvarian Pirola untuk menembus perlindungan orang yang sudah divaksinasi dan sudah pernah terinfeksi.
Sejauh ini belum banyak sampel strain Pirola atau BA.2.86 yang diterima. Terbatasnya sampel yang diterima membuat tingkat keparahannya pun tidak diketahui.
Di samping itu, gejala COVID-19 dengan infeksi varian Pirola diyakini mirip dengan gejala Omicron pada umumnya. Gejala tersebut berupa:
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Pilek
- Bersin
BACA JUGA:Buruan Daftar! 9 Provinsi Ini Masih Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan 2023
Lantas, akankah bisa kabur dari proteksi vaksin COVID-19? Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan bahwa vaksin COVID terbaru akan tersedia pada pertengahan September ini.
Awalnya, vaksin tersebut ditujukan untuk subvarian Omicron XBB.1.5. Namun, kini varian yang bermunculan di tengah masyarakat di antaranya yakni Pirola, berbeda dengan yang disoroti pada awal mula pengerjaan vaksin tersebut.