Selain itu, penyebaran geografis pulau-pulau tersebut membuat infrastruktur jaringan listrik yang luas menjadi sumber daya yang intensif. Iklim tropis juga menyebabkan tingginya kebutuhan energi untuk pendingin ruangan.
Berikut adalah 5 negara dengan biaya listrik termurah:
1. Libya – US$0,007/kWh (Rp106)
Harga energi di Libya disubsidi oleh negara dan negara ini sepenuhnya swasembada dalam hal listrik, sebagai hasil dari cadangan minyaknya yang melimpah dan proyek-proyek energi terbarukan yang terus berkembang.
2. Angola – US$0,013/kWh (Rp197)
Dengan pasokan minyak dan gas alam yang besar, bersama dengan investasi besar di bidang tenaga air, Angola berupaya memperluas elektrifikasi ke 60% populasi pada tahun 2025. Angola merupakan negara dengan ekonomi terbesar ketiga di Afrika Sub-Sahara.
3. Sudan – US$0,014/kWh (Rp213)
Sudan mengandalkan tenaga air untuk sekitar 50% pasokan listriknya, dan juga berinvestasi dalam energi surya. Daerah perkotaan di negara ini menikmati listrik yang disubsidi oleh negara, namun hingga 50% wilayahnya belum teraliri listrik.
4. Kirgizstan – US$0,017/kWh (Rp258)
Tenaga air adalah sumber utama listrik di Kirgizstan. Negara ini menyumbang lebih dari 90% listrik yang dihasilkan di dalam negeri, dan disubsidi oleh negara. Negara ini juga mengimpor listrik dari negara-negara tetangganya.
5. Zimbabwe – US$0,021/kWh (Rp319)
Zimbabwe termasuk ke dalam daftar negara dengan tarif listrik yang murah dengan biaya listrik rata-rata US$0,021 kilowatt per jam atau sekitar Rp319.