JAKARTA, RADARPENA - Hasil survei Litbang Kompas mencatat, bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto bakal memeroleh kemenangan telak di Pilpres 2024, jika Anies Baswedan tidak turut serta.
Hal itu diperkirakan suara Anies Baswedan akan berpindah ke lumbung suara Prabowo Subianto.
Dalam hasil survei juga terungkap bahwa dukungan terhadap Prabowo Subianto cenderung meningkat jika pemilihan presiden hanya melibatkan dua kandidat.
Dalam skenario pertarungan antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, dukungan dari kalangan pendukung Anies Baswedan cenderung semakin besar menuju Prabowo.
BACA JUGA:Daftar Maskapai Terburuk di dunia pada 2023, Dua Diantaranya dari Indonesia
Pada bulan Mei 2023, persentase suara dari kalangan pendukung Anies Baswedan yang beralih ke Prabowo adalah sebesar 60,1 persen, dan kini angka tersebut telah naik menjadi 69,9 persen.
Hal yang sama terjadi dalam skenario di mana Prabowo melawan Anies Baswedan, di mana dukungan dari pemilih yang mendukung Ganjar Pranowo yang mengalir ke Prabowo semakin meningkat, dari 64,1 persen menjadi 71,6 persen.
Sementara itu, dalam pertarungan antara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, tidak banyak perubahan yang terjadi dalam hal dukungan dari pemilih yang mendukung Prabowo Subianto.
Dalam kasus ini, 53,2 persen dari suara pemilih yang awalnya mendukung Prabowo akan beralih mendukung Ganjar, sementara 46,8 persen tetap mendukung Anies. Pada bulan Mei 2023, angka ini adalah 52,3 persen yang mendukung Ganjar dan 47,7 persen yang mendukung Anies.
BACA JUGA:Patung KAWS Telah Mewujudnyatakan Misinya Di Candi Prambanan
Dalam skenario di mana ada tiga nama yang dipertimbangkan, Ganjar Pranowo memperoleh dukungan sebesar 34,1 persen, sementara Prabowo Subianto memperoleh 31,3 persen, dan Anies Baswedan memperoleh 19,2 persen.
Namun demikian, perbedaan antara suara yang diberikan kepada Ganjar dan Prabowo belum dapat dianggap signifikan, yang menunjukkan bahwa persaingan di antara keduanya masih sangat ketat.
Survei ini dilaksanakan melalui wawancara tatap muka pada periode 27 Juli hingga 7 Agustus 2023, dengan melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia. Margin of error yang diberikan adalah sekitar +/- 2,65 persen.