Satu membungkus bagian luar paru-paru dan satu lagi melapisi bagian dada tempat paru-paru.
Pleura membantu paru-paru untuk dapat bergerak dengan lancar.
Jika pneumonia tidak diobati, pleura bisa meradang, menimbulkan rasa sakit yang tajam bahkan ketika sedang menarik napas. Pembengkakan di area pleura bisa saja terisi oleh cairan, yang disebut efusi pleura.
Jika cairan terinfeksi, hal itu menyebabkan masalah yang disebut empiema.
Gejala yang ditimbulkan adalah nyeri dada ketika bernapas, batuk, atau bersin, rasa sakit di area punggung, demam, dan kesulitan bernapas.
4. Kegagalan Pernapasan
Penderita pneumonia, paru-paru akan menampung dan terisi oleh cairan.
Hal ini menyebabkan paru-paru kesulitan untuk dapat mentransfer oksigen yang cukup ke dalam darah ataupun membuang karbondioksida.
Sedangkan, organ tubuh lainnya memerlukan oksigen untuk dapat bekerja dengan baik.
Jika pneumonia semakin parah dan tidak diobati maka kegagalan pernapasan dapat terjadi pada penderita pneumonia.
Tanda-tanda komplikasi kegagalan pernapasan jarang terjadi tetapi dapat mengancam jiwa.
Segeralah menghubungi dokter jika terjadi kesulitan bernapas, merasa tidak mendapatkan oksigen yang cukup, timbul kecemasan, kelelahan, berkeringat, dan kehilangan kesadaran.
5. Gagal Ginjal
Gagal ginjal dapat terjadi jika penderita pneumonia juga mengalami komplikasi bakteremia atau syok septik. Bakteremia atau syok septik berpengaruh pada jantung dan memungkinkan untuk darah tidak dapat terpompa dengan baik ke ginjal.
Komplikasi ini jarang terjadi pada penderita pneumonia, tetapi jika penyakit semakin serius maka ginjal dapat berhenti bekerja. Peluang untuk mengalami gagal ginjal akan lebih tinggi jika penderita menderita kondisi medis lainnya, selain pneumonia.
Gejala yang ditimbulkan adalah jumlah air kencing menjadi sedikit, pembengkakan pada area kaki, tungkai, atau kaki, sulit bernapas, dan kebingungan.