Pakar Ekonomi Mengatakan, Indonesia Hanya Mempunyai 13 Tahun Waktu Tersisa

Sabtu 29-07-2023,08:14 WIB
Reporter : Reza Fahlevi
Editor : Reza Fahlevi

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 1 2023

Badan Pusat Statistik memberikan laporan mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,03 persen termasuk angka yang tinggi di dunia.

Angka pertumbuhan ini telah melebihi ekspektasi, yang semula dproyeksikan sebesar 4,8 persen.

Sementara laporan kuartal pertama tahun lalu, angka pertumbuhan ekonomi mencapai 5,01 persen secaya yoy.

Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen ini dianggap stabil di tengah ketidakpastian global.

Resiliensi ini dibukukan oleh berbagai sumber pertumbuhan ekonomi.

"Pertumbuhan ekonomi ini lebih didorong dari kondisi ekonomi domestik yang solid," ungkap Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky.

Pasca dicabutnya status PPKM oleh pemerintah, konsumsi rumah tangga mencatatkan pertumbuhan sebesa 4,54 persen secara yoy.

Perdagangan internasional menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi terbesar kedua, dengan porsi sebesar 1,69 persen. 

Kemudian, penanaman modal tetap bruto (PMTB) atau investasi berkontribusi 0,68 persen, dan sumber pertumbuhan ekonomi lainnya berkontribusi 0,22 persen.

Industri pengolahan menyumbang 0,92 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini. 

Mengekor, sektor perdagangan berkontribusi 0,64 persen, sektor transportasi dan pergudangan juga berkontribusi 0,64 persen, serta informasi dan komunikasi berkontribusi 0,46 persen.

Seluruh sumber pertumbuhan ekonomi berdasarkan lapangan usaha tumbuh positif. 

Namun, pertumbuhan paling tinggi dicatatkan sektor transportasi dan pergudangan, yakni sebesar 15,93 persen secara tahunan.***

Kategori :