JAKARTA, RADARPENA - "Now I am become Death, the destroyer of worlds," kalimat tersebut diucapkan oleh Julius Robert Oppenheimer dengan raut wajah sedih.
Oppenheimer mengucapkan kalimat yang dikutip dari kitab suci Hindu Bhagavad-Gita dalam film dokumenter The Decision to Drop the Bomb yang tayang pada 1965, 20 tahun setelah ratusan ribu orang tewas di kota Hiroshima dan Nagasaki akibat bom atom.
Profesor fisika asal Amerika Serikat (AS) ini dinobatkan sebagai "bapak bom atom" dan dianggap sebagai penemu bom nuklir yang membuat dunia ketar-ketir sampai saat ini.
BACA JUGA:Oppenheimer – Profil Sang Pengembang Bom Atom
Perang Rusia - Ukraina beberapa kali diisukan bisa mengarah ke perang nuklir, kehancuran besar-besaran pun ada dibenak setiap orang. Rusia memilki bom atom bernama Tsar Bomba (Raja Bom) yang memiliki kekuatan 100 megaton.
Dibuat oleh fisikawan Uni Soviet pada 1961 saat terjadi perang dingin dengan Amerika Serikat, saat pengujian kekuatan Tsar Bomba diturunkan menjadi 50 megaton. Meski demikian, daya ledak Tsar Bomba tersebut diklaim 3.800 kali lipat lebih besar dari bom "Little Boy" yang meluluhlantakkan kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945.
Bisa dibayangkan bagaimana kehancuran yang ditimbulkan jika perang nuklir sampai terjadi, maka tak heran jika Oppenhemier dikatakan menyesal telah menemukan bom atom.
BACA JUGA:Profil Oppenheimer: Pencipta Senjata Pembunuh Massal dan Warisan Kontroversial
Perang Dunia II yang berkecamuk sejak 1939 menjadi cikal bakal bom atom diciptakan. Melansir History, pada 28 Desember 1942 Presiden AS Franklin D.Roosevelt mengesahkan Proyek Manhattan, mengumpulkan para ilmuwan dan pejabat militer yang sedang melakukan penelitian nuklir.
Proyek tersebut merupakan respon pemerintah AS sebab khawatir akan peneilitian nuklir yang dilakukan para ilmuwan Jerman sejak 1930-an. Faktanya ilmuwan Jerman Otto Hahn, Lise Meitner dan Fritz Strassman yang pertama kali menemukan fisi nuklir pada 1938, setahun sebelum perang dimulai. Dari situ, pembuatan bom atom pun seakan menjadi perlombaan.
Proyek Manhattan dilakukan di Los Alamos, New Mexico, dan di bawah arahan Oppenheimer. Pada 16 Juli 1945, di lokasi terpencil dekat Alamogordo New Mexico, bom atom pertama berhasil diledakkan, membentuk awan jamur sangat besar hingga mencapai tinggi 40.000 kaki. Era bom maha dashyat pun dimulai, dan membuat dunia was-was sampai saat ini.
Kejadian perang nuklir telah membuat banyak negara di dunia menjadi waspada. Seperti salah satu percobaan yang dilakukan oleh Korea Utara berikut.
Korea Utara (Korut) dilaporkan menggelar demonstrasi massal di Pyongyang yang mengecam Amerika Serikat (AS) pada Minggu (25/6/2023) waktu setempat. Unjuk rasa menandai peringatan 73 tahun pecahnya Perang Korea.
Menurut laporan media pemerintah KCNA pada Senin (26/6/2023), unjuk rasa dipenuhi orang-orang yang meneriakkan berbagai slogan sumpah perang balas dendam untuk menghancurkan Negeri Paman Sam.
Sekitar 120.000 pekerja dan mahasiswa ambil bagian dalam aksi unjuk rasa yang diadakan di seluruh ibu kota tersebut.***(dms)