Berang Soal Kasus Penganiayaan Dokter Koas Unsri, Menkes: Harus Segera Dibersihkan
Seorang koas dokter dipukul gegara jadwal piket tahun baru viral di medsos.--instagram.com
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin berang dengan kasus penganiayaan terhadap dokter koas Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan.
Dalam peristiwa yang viral di media sosial tersebut memperlihatkan orang tua dari mahasiswa koas bernama Lady bermain tangan kepada Chief Koas bernama Luthfi.
Diketahui, hal ini bermula ketika Lady menceritakan kepada orang tuanya terkait pembagian jadwal piket akhir tahun yang kurang sesuai dengan kehendaknya.
Meski telah dilakukan berbagai penyesuaian dan telah disepakati oleh mahasiswa yang lain, hal ini masih menjadi permasalahan bagi Lady.
Menanggapi aduan dari putrinya tersebut, ibu Lady menemui Luthfi yang merupakan Chief Koas untuk membahas hal ini.
BACA JUGA:
Kendati demikian, pertemuan tersebut berlangsung alot hingga berujung pada penganiayaan oleh sopir dari ibu Lady terhadap Luthfi.
Atas kejadian ini, Budi menyebutnya sebagai bukti buruknya sistem pendidkan dokter di Indonesia.
"Itu adalah contoh yang sangat buruk lah dari sisi pendidikan dokter kita. Hal-hal seperti itu kan harusnya gak terjadi," ungkap Budi ketika ditemui di Jakarta, 16 Desember 2024.
Menurutnya, hal ini merupakan siklus yang saling berkaitan satu sama lain.
"Dan itu merupakan satu rangkaian dari termasuk yang bullying-nya, orang dibully jadi nggak suka, dia balas pukulnya dengan tindakan juga yang menurut saya sangat tidak benar. Ya ini carut-marut yang harus dibersihkan," tuturnya.
Dalam hal ini, Budi menilai harus adanya aturan yang jelas terkait sistem kerja dan etika yang berlaku dalam pendidikan kedokteran di Indonesia.
BACA JUGA:
"Menurut saya harus ada aturan yang jelas. Bekerja itu seperti apa? Aturannya seperti apa? Yang boleh apa? Dan itu harus sesuai dengan baik regulasi yang ada maupun etika norma yang berlaku, yang ada. Jangan kemudian pakai aturan rimba," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: