Viral! Terminal Lucidity, PHP Orang Meninggal Tapi Bugar Kembali
Terminal Lucidity seolah memberikan harapan, padahal semu--
Dihimpun dari berbagai studi kasus di seluruh dunia, fenomena ini paling banyak dialami oleh pasien dengan gangguan mental dan penyakit yang menyerang otak atau sistem saraf.
Beberapa kondisi dan penyakit yang paling sering menyebabkan fenomena ini, di antaranya:
- tumor otak,
- trauma pada otak,
- stroke,
- meningitis (radang selaput otak),
- penyakit Alzheimer, dan
- skizofrenia.
BACA JUGA:Bersiap jadi Pandemi: Virus Marburg, Penyakit yang Mengancam Kesehatan Global
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan pasien penyakit kronis lainnya juga sempat “sembuh” hanya beberapa saat sebelum akhirnya meninggal dunia.
Apa yang terjadi selama pasien sempat membaik?
Berbagai laporan yang berhasil dicatat secara medis menunjukkan bahwa fenomena terminal lucidity bisa berbeda-beda antara satu pasien dan pasien lainnya.
Sebuah studi kasus yang dimuat dalam jurnal Omega (2013) menggambarkan kejernihan terminal menjelang ajal yang dialami oleh Anna Katharina Ehmer, seorang wanita berusia 26 tahun.
Ehmer mengalami cacat mental parah dan diduga tak pernah berbicara sepatah kata apa pun dalam hidupnya. Namun, ia dilaporkan menyanyikan sebuah lagu selama setengah jam sebelum meninggal dunia.
Kasus lain yang dimuat dalam laman The Guardian pada 2021 lalu juga menjelaskan terminal lucidity yang dialami oleh Ward Porterfield asal South Dakota, Amerika Serikat.
Ward Porterfield merupakan seorang pria berusia 83 tahun yang telah didiagnosis mengalami demensia tiga tahun sebelumnya dan tidak lagi mengenal putrinya.
Penyebab fenomena terminal lucidity
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: