RIDO dan Tantangan Jakarta, Menjawab Kritik atas Program Inovatif

RIDO dan Tantangan Jakarta, Menjawab Kritik atas Program Inovatif

RIDO dan Tantangan Jakarta, Menjawab Kritik atas Program Inovatif-Istimewa -

Di setiap kecamatan, terdapat insinyur yang siap memberikan pendampingan untuk memastikan bahwa pembangunan berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan teknis.

“Ini bukan hanya soal memberikan dana, tetapi juga soal bagaimana mengorganisir dan memastikan bahwa penggunaan dana tersebut dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Setiap langkah akan dipantau, dan pengelolaan dana harus sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat,” tambah Mulya.

Mengatasi Tawuran dengan Festival

Tawuran antar kelompok anak muda sering kali menjadi masalah yang tak terhindarkan di banyak kota besar, termasuk Jakarta. Beberapa pihak menyoal gagasan ini karena tidak menyentuh langsung inti masalah Jakarta, karena persoalan utama dari tawuran adalah kurangnya lapangan pekerjaan bagi kalangan anak muda.

Namun, bagi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono, tawuran bukan hanya masalah kekerasan, melainkan juga cerminan dari ketidakmampuan banyak anak muda untuk menyalurkan energi dan waktu luangnya secara positif. 

Menurut Mulya, tawuran sering kali dipicu oleh kondisi sosial-ekonomi anak muda yang belum sepenuhnya diberdayakan.

"Anak-anak muda ini punya banyak waktu, energi, dan kemampuan, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk bekerja secara penuh atau mendapatkan penghasilan yang cukup. Ini membuat mereka frustrasi dan berisiko terjebak dalam aktivitas negatif seperti tawuran," jelas Mulya Amri.

Mulya menjelaskan bahwa banyak anak muda di Jakarta yang tidak memiliki pekerjaan tetap atau pekerjaan yang hanya memberikan jam kerja paruh waktu.

Meskipun mereka memiliki potensi dan semangat tinggi, mereka kesulitan untuk menemukan kesempatan ekonomi yang layak. “Mereka tidak punya cukup pendapatan, tapi mereka punya banyak waktu dan energi. Frustrasi akibat ketidakmampuan ekonomi seringkali mengarah pada perilaku negatif, seperti tawuran,” tambahnya.

Menurutnya, situasi ini menunjukkan pentingnya memberikan anak-anak muda kesempatan untuk berkembang dan beraktivitas secara positif. Mereka butuh kegiatan yang tidak hanya mengisi waktu luang, tetapi juga memberikan rasa pencapaian dan kepuasan.

Salah satu cara untuk mencapainya, menurut pasangan Ridwan Kamil-Suswono, adalah melalui penyelenggaraan festival.

Konsep festival yang diajukan oleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono bukan hanya tentang hiburan, tetapi lebih kepada menciptakan peluang untuk anak muda dalam menyalurkan energi mereka ke hal-hal yang produktif.

Mulya Amri menjelaskan bahwa dengan adanya festival, anak-anak muda bisa sibuk dengan kegiatan yang bermanfaat, sambil mengembangkan keterampilan dan potensi yang dapat membuka peluang ekonomi baru.

“Festival memberikan mereka ruang untuk berkreasi dan bekerja sama dalam menyelenggarakan suatu acara yang melibatkan banyak pihak. Ini bukan hanya soal hiburan, tetapi juga kesempatan untuk menciptakan kegiatan yang bisa memberi dampak ekonomi, seperti membuka peluang usaha atau pekerjaan sementara untuk para pelaku festival,” ujar Mulya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: