Diluar Dugaan, Belasan Buaya di Cianjur Dipindahkan ke Palembang Namun saat Diliput Malah Minta Dihapus

Diluar Dugaan, Belasan Buaya di Cianjur Dipindahkan ke Palembang Namun saat Diliput Malah Minta Dihapus

Video viral petugas BKSDA meminta hapus video wartawan yang tengah meliput proses evakuasi buaya di Cianjur.--instagram.com

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sebuah video yang memperlihatkan proses evakuasi puluhan ekor buaya di penangkaran di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat diwarnai insiden perampasan kamera milik wartawan oleh oknum petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). 

Sebelumnya buaya tersebut lepas dan masuk ke pemukiman warga. Untuk memudahkan proses evakuasi puluhan buaya tersebut, petugas BKSDA bersama pemilik lahan pun mengeringkan air di kolam penangkaran untuk memastikan jumlah buaya.

Namun proses evakuasi itu diwarnai insiden perampasan kamera milik wartawan oleh oknum petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Insiden tersebut dialami seorang wartawan televisi swasta nasional dan seorang wartawan media online nasional yang tengah meliput proses evakuasi.

BACA JUGA:

“Kita sudah bekerja sesuai arahan dari petugas agar berada dan mengambil gambar dari posisi aman. Namun, tiba-tiba saja, seorang oknum pegawai perempuan tersebut mendatangi sambil berlari dan langsung merampas handycam serta meminta menghapus gambar rekaman video yang sudah diambil wartawan. Tidak tahu alasannya apa,” ujar wartawan media online nasional, Fauzi Noviandi, pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Menurutnya, aksi tersebut dilakukan pada seluruh wartawan yang ada atau saat meliput proses evakuasi puluhan buaya.

“Rekan-rekan lain juga berusaha mencoba mempertanyakan alasan oknum tersebut menghalau dan menghapus rekaman video yang diambil. Tapi yang bersangkutan mengaku petugas dengan menunjukkan id card BKSDA,” jelasnya.

Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari pihak BKSDA terkait insiden tersebut. Bahkan, Kepala BKSDA wilayah 1 Bogor, Diah Qurani, saat dihubungi melalui pesan singkat tidak merespons dan memberikan jawaban apapun. 

Namun para jurnalis berharap kejadian ini tidak mengganggu proses peliputan dan transparansi informasi yang dibutuhkan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: