Dokter Ungkap Penyebab Kejadian Langka Bayi 19 Bulan Idap Kanker Ovarium Stadium 3

Dokter Ungkap Penyebab Kejadian Langka Bayi 19 Bulan Idap Kanker Ovarium Stadium 3

dokter spesialis penyakit dalam dan onkologi dr Ronald A Hukom, Sp.PD, Subsp.H.Onk.M (K) -Berbagai sumber-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Media sosial tengah dihebohkan dengan adanya bayi berusia 19 di Serawak, Malaysia yang didiagnosis mengidap kanker ovarium stadium 3.

Diketahui, bayi tersebut mengeluhkan perut kembung dan sembelit sejak Agustus lalu sehingga orang tuanya membawa ke RS Kota Marudu.

Kendati tak dapat didiagnosis, bayi bernama Daneen Auni Riksi tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Wanita dan Anak-Anak Sabah (HWKKS) dan ditemukan tumor seukuran 13,5 sentimeter.

Dokter pun melakukan operasi darurat untuk mengangkat ovarium kanannya dan menjalani perawatan intensif untuk persiapan kemoterapi.

Sementara itu, dokter juga masih menganalisis penyebab kanker yang muncul di anak-anak tersebut.

Pasalnya, hal ini merupakan kondisi yang langka di mana anak mengidap kanker.

BACA JUGA:Viral! Awalnya Sembelit, Bayi 19 Bulan di Malaysia Ternyata Terkena Kanker Ovarium

BACA JUGA:Pilu! Jasad Bayi Baru Lahir Ditemukan dengan Kondisi Tak Utuh di Tengah Jalan, Diduga Dimakan Binatang Buas

Dijelaskan pula oleh dokter spesialis penyakit dalam dan onkologi dr Ronald A Hukom, Sp.PD, Subsp.H.Onk.M (K) bahwa kasus kanker pada anak jarang terjadi, termasuk di Indonesia.

Namun, hal ini bukan tidak mungkin apabila terdapat berbagai faktor, mulai dari genetik hingga adanya kelainan pada masa kehamilan.

"Kanker pada anak itu yang banyak bukan ovarium. Misal seperti leukimia karena memang sel kanker itu tumbuh atau munculnya tergantung kecepatan selnya tumbuh, yang tumbuh cepat itu kan leukimia, misalnya kanker yang lain lebih lambat," terang Ronald ketika ditemui di Jakarta, 12 Oktober 2024.

"Kalau ada kasus yang seperti itu, ya memang sangat jarang, harusnya sih dicari lebih teliti, entah kekeluarganya, entah riwayat selama kehamilan," kata Ronald ketika ditemui di Jakarta, 12 Oktober 2024.

"Mungkin ya, sejak di masa kehamilannya sudah ada kelainan karena memang terlalu cepat (kanker berkembang) itu jarang, jadi harusnya pada saat hamil ibunya sudah ada (riwayat terpapar), entah bahan kimia, entah obat," terkanya.

Sedangkan ketika muncul kanker pada saat kehamilan seharusnya sudah bisa dideteksi dari pemeriksaan USG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: