Milad Ciderum:Kolaborasi Multipihak Wujudkan Desa Wisata Edukasi Ciderum

Milad Ciderum:Kolaborasi Multipihak Wujudkan Desa Wisata Edukasi Ciderum

Acara Milad Desa Ciderum mendapat dukungan dari banyak pihak, khususnya AQUA terutama dalam hal sadar lingkungan bersih dan sehat--Adi

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Berbagai pihak terkait menghadiri kegiatan Milad Desa Wisata Edukasi Ciderum yang 

bertempat di Cafe Sicabar, Kampung Batu Kembar, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, 

Kabupaten Bogor, pada Selasa 10 September 2024.

Acara Milad Desa Wisata Ciderum yang ke empat ini dikemas dalam tajuk “From Trash Become An Education (Dari Sampah Menjadi Edukasi) dirangkaikan dengan peresmian Sisi Cai Batukembar (Sicabar) Farm dan miniatur sampah berbasis kemasyarakatan.

Acara ini dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Bogor Yudi Santosa, pejabat Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Dinas Pertanian dan Peternakan (Disnakan), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Sekcam Caringin, Plant Manager PT Tirta Investama Ciherang (AQUA) Joko Prasojo, Ketua HPDKI Bogor Raya Diaz Yudha, Polsek Caringin, Koramil Caringin, Pemdes Ciderum, Asosiasi Desa Wisata, penyuluh, serta sejumlah komunitas pegiat lingkungan di antaranya GSO, Indonesia Green Ranger, Hutan Organik, dan Satgas Lingkungan Caringin.

BACA JUGA:Temuan Virus Baru di Cina, Gejala Ini yang Dikeluhkan Penderita

Owner Sicabar Farm sekaligus pengurus Desa Wisata Ciderum, Yuhan Subrata, 

mengungkapkan bahwa lokasi Desa Wisata Ciderum dulunya merupakan sebuah jurang 

tempat pembuangan sampah liar masyarakat. Namun kini berkat perjuangan dan keringat 

warga yang peduli akan kondisi tersebut sehingga saat ini telah menjadi tempat yang lebih indah, sehat dan bersih sehingga strata sosial masyarakat sekitar pun ikut terangkat. Hal ini tentunya tidak terlepas dari bimbingan dan arahan Ketua Desa Wisata Beni Herdiansyah. 

"Hari ini kami sengaja mengundang empat dinas dari Kabupaten Bogor termasuk PT Tirta 

Investama (AQUA) Ciherang dan para penggerak wisata serta pegiat lingkungan supaya tidak ada ego sektoral dalam memajukan desa wisata serta adanya sinergi antara sektor pariwisata, ketahanan pangan, pertanian, peternakan serta lingkungan hidup,” ungkap Yuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: