Terima 1.600 Vaksin Mpox dari Denmark, Pemerintah Gandeng Jepang untuk Pengadaan Vaksin Cacar Monyet LC16

Terima 1.600 Vaksin Mpox dari Denmark, Pemerintah Gandeng Jepang untuk Pengadaan Vaksin Cacar Monyet LC16

Tes Mpox.-Annisa Zahro-radarpena.co.id

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi mengatakan bahwa pemerintah akan mendatangkan vaksin mpox atau cacar monyet dari Jepang.

"Kita juga saat ini tengah menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Jepang yang merupakan produsen vaksin LC16 dengan mengusulkan beberapa pembelian vaksin," kata Retno pada rapat bersama Komisi I DPR RI di Jakarta, 5 September 2024.

Selain itu, pihaknya juga akan mengirimkan beberapa bantuan untuk diagnostic equipment dan obat-obatan teropatik ke Afrika. Sebelumnya, Indonesia juga telah menerima 1.600 dosis vaksin Bavarian Nordic dari Denmark.

Selain itu, Penyediaan vaksin juga sempat mendapatkan dukungan penyediaan vaksin mpox ini dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk joint race assessment sebagai persiapan penyelenggaraan Indonesia Africa Forum di Bali.

BACA JUGA:

"Alhamdulillah penyelenggaraan dapat berjalan dengan lancar. Semua langkah preventif dan rekomendasi WHO kita jalankan sehingga sampai saat ini saya tidak mendengar apa pun adanya kasus mpox yang terjadi akibat penyelenggaraan Indonesia Afrika Forum," ungkapnya.

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan sejauh ini, Retno menilai bahwa pendekatan penanganan mpox hampir sama dengan Covid-19 yang menjadi pandemi beberapa waktu lalu.

"Walaupun nature-nya agak berbeda, tetapi mpox ini adalah tidak hanya kasus yang dialami oleh satu negara. Lebih dari satu negara (transboundary) sehingga penanganannya juga memerlukan kolaborasi kerja sama yang baik," tuturnya.

Diketahui, WHO menetapkan mpox sebagai public health emergency of International concern (PHEIC) mulai tanggal 14 Agustus yang lalu. Bersama dengan itu, pada 21 Agustus 2024 WHO juga mengeluarkan temporary recommendation yang telah diikuti sebagian besar negara. Diungkapkan olehnya, kasus mpox global pada 2024 telah melampaui kasus di tahun 2023.

"Jadi di 2024 kita baru sampai di Agustus, jumlah kasusnya itu sudah lebih dari 14.524 kematian termasuk di empat negara tetangga Republik Demokratik Kongo yang sebelumnya memang tidak ada atau belum ada laporan terjadinya kasus mpox.

(Annisa Zahro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: