Indonesia Raya Merdeka! Sudahkah?

Indonesia Raya Merdeka! Sudahkah?

Pengaruh teknologi modern terhadap nasionalisme perlu dipahami secara sadar--

Dampak positif

Teknologi dapat membantu masyarakat Indonesia mendapatkan informasi dengan lebih mudah, seperti melalui internet. Teknologi juga dapat membantu masyarakat Indonesia berinteraksi dengan orang-orang di seluruh dunia melalui komunikasi seperti video call dan video conference. Selain itu, kemajuan teknologi dapat membuka ruang pendekatan baru untuk menghasilkan data desa terpadu, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi ukuran-ukuran pembangunan dan sasaran pembangunan. 

Dampak negatif

  • Teknologi juga dapat memiliki dampak negatif terhadap nasionalisme Indonesia, seperti: 
  • Nilai-nilai negara barat: Teknologi dapat membuat masyarakat Indonesia cenderung berpikir secara individualis dan mengikuti nilai-nilai dari negara barat, seperti pergaulan bebas dan cara berbicara. 
  • Rasisme, hoax, dan ujaran kebencian: Teknologi dapat membuat rasisme, hoax, ujaran kebencian, dan masalah literasi digital lainnya merajalela, yang dapat berdampak buruk pada dunia nyata. 
  • Rasa kebangsaan: Kemajuan teknologi dapat dianggap berdampak pada rasa kebangsaan generasi muda. 

Untuk menghadapi dampak negatif teknologi, masyarakat Indonesia dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk mempertahankan identitas bangsa Indonesia. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan meningkatkan literasi digital, sehingga masyarakat Indonesia dapat menggunakan teknologi dengan bertanggung jawab.

BACA JUGA:Buruan Cuma 3 Hari! Ramayana Diskon Besar-besaran , Promo 17 Agustus-an, Hari Merdeka Indonesia

BACA JUGA:Bukan Sekedar Hiburan, Ternyata Lomba Balap Karung Punya Manfaat untuk Kesehatan

Pada era digital ini, teknologi sangat berpengaruh terhadap hampir aktivitas masyarakat terutama pada generasi muda. 

Kecenderungan akan ketergantungannya teknologi terhadap kehidupan bermasyarakat, membuat sudut pandang baru dalam menanggapi suatu kabar, berita peristiwa, ataupun aturan baru yang disampaikan oleh pemerintah. 

Sudut pandang tersebut dapat menjadi hal yang positif ataupun hal yang negatif. 

Salah satu faktor munculnya berbagai sudut pandang adalah karena bagaimana kemampuan masyarakat dalam berliterasi digital. 

 

Menurut Literasidigital.id dikutip pada Sabtu, 17 Agustus 2024, literasi digital adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan, memahami, membuat, mengkomunikasikan, dan mengevaluasi informasi dengan menggunakan teknologi. 

Literasi digital tidak hanya menyangkut penguasaan teknologi, seperti keterampilan untuk menggunakan perangkat lunak dan internet dasar, melainkan juga berkaitan dengan kemampuan untuk memahami, mengadakan evaluasi, serta menggunakan informasi yang didapat dari sumber digital dengan penuh tanggung jawab. 

Dengan itu, sangatlah penting bagi masyarakat agar dapat menguasai literasi digital.

Douglas A.J. Belshaw mengatakan, terdapat delapan elemen penting pada literasi digital yang terdapat dalam buku “What is ‘Digital Literacy‘?” yaitu:

  1. Kultural, Pemahaman ragam konteks pengguna dunia digital.
  2. Kognitif, Kemampuan berpikir untuk menilai suatu konten.
  3. Konstruktif, Kemampuan untuk reka cipta sesuatu yang aktual.
  4. Komunikatif
  5. Memahami kinerja jejaring dan komunikasi di dunia digital.
  6. Kepercayaan diri yang bertanggung jawab.
  7. Kreatif yang dipahami dengan melakukan hal baru dengan cara baru.
  8. Kritis dalam menyikapi berbagai konten.
  9. Bertanggung jawab secara sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: