Buka Suara Terkait Adanya Pemain Titipan di Timnas Indonesia, Sumardji: 1000 Persen Tidak Ada!

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Belakangan ini sering kali bermunculan spekulasi tentang pemain titipan untuk bisa bermain di timnas Indonesia.

Sumardji, Ketua Badan Tim Nasional Indonesia (BTN), menegaskan berkenaan dengan desas desus perbincangan pemain titipan yang bermain untuk merah putih.

Menurutnya, para pemain yang membela garuda telah melewati berbagai macam seleksi yang panjang dan melalui penilaian cukup ketat dari head coach serta para asistennya.

"Apapun yang diputuskan oleh tim kepelatihan itu adalah proses yang betul-betul alami dan tidak ada unsur titip-titip," kata Sumardji saat ditemui pewarta termasuk Disway.Id di Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juni 2024.

Sumardji kembali mempertegas kepada seluruh masyarakat pecinta sepak bola bahwa dirinya geram hingga membuat telinganya panas atas perbincangan pemain titipan.

BACA JUGA:

• Pemanggilan Dendy Sulistyawan di Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2023 Tuai Kontroversi, Sumardji Buka Suara!
• Cetak Sejarah, Shin Tae-yong Bawa Timnas Indonesia Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga

"Selama ini masih dikait-kaitkan ini PSSI masa kini jangan diulang-ulang lagi seperti dulu-dulu Sudah tidak ada lagi seperti itu," tegas Sumardji

Baginya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mempunyai komitmen yang kuat dan selalu menyampaikan terhadap dirinya untuk tidak ada pemain titipan.

Ia akan menjamin sudah tak ada lagi pemain titipan pada line up kesebelasan timna Indonesia.

"1000 persen tidak ada," jelasnya.

Komisaris besar (Kombes) Polri itu pun menyinggung perihal 23 pemain yang lolos tahap seleksi timnas Indonesia U-16 tengah dipersiapkan untuk mengikuti kompetisi Piala AFF U-16 2024.

Sumardji memaparkan bahwa yang telah terpilih berdasarkan penampilan dan kualitas permainan.

"Contoh kayak U-16 yang sudah dirilis kemarin, itu pun saya cek ini dari SSB mana. para pemain yang dipilih itu adalah sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing posisi," tutup dia.

(Dimas Rafi).

Sumber: