Wajib Tahu, 6 Strategi untuk Hadapi Persaingan dalam Bisnis Kuliner

Wajib Tahu, 6 Strategi untuk Hadapi Persaingan dalam Bisnis Kuliner

--

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID -Dalam menjalankan usaha atau berbisnis tentu tidak akan selamanya berjalan mulus. Kamu perlu menghadapi segala tantangannya dengan menyiapkan berbagai macam strategi.

Persaingan usaha akan selalu ada di setiap bidang bisnis yang digeluti. Strategi yang tepat perlu dipraktikkan agar bisnis tetap berjalan lancar. Pelaku usaha atau bisnis harus terus memutar otak agar bisa menang melawan persaingan denan kompetitor.

Usaha kuliner menjadi salah satu jenis usaha yang banyak digeluti oleh banyak kalangan, dikarenakan peluang mendapatkan keuntungan cukup tinggi. 

Sebagai pengusaha kuliner, kamu juga harus berinovasi supaya usaha kamu tak kalah saing dari usaha kuliner lainnya. Apabila kamu tidak dapat menarik perhatian pelanggan, kemungkinan usaha kuliner kamu akan tersaingi dengan pengusaha lainnya.

Berikut beberapa cara untuk menghadapi persaingan usaha kuliner antara lain.

BACA JUGA:Hitung Mundur Puasa Arafah 2024: Jadwal, Keutamaan, dan Persiapan

1. Gunakan Teknik Promosi Kekinian dan Agresif

Ada banyak pelaku bisnis yang mengadakan promosi untuk meningkatkan jumlah penjualan tanpa memperhitungkan keuntungan dan kerugian yang diperoleh.

Ketika kamu memberikan promosi, itu artinya kamu telah mengorbankan penghasilan. Untuk beberapa waktu memang lumayan menguntungkan tapi akan merugikan jika terus dilakukan tanpa strategi.

Ketika memutuskan untuk memberikan bonus, kamu tidak boleh tanggung-tanggung. Lakukan semaksimal mungkin dengan beberapa pertimbangan yang matang. pilihlah jenis makanan dan minuman yang mudah diperoleh dari pemasok dengan harga terjangkau tapi tetap disukai oleh pelanggan.

2. Mengenali pelanggan

Berikutnya cara untuk menghadapi persaingan usaha antara lain yaitu mengenali pelanggan. Membangun hubungan yang baik dengan para pelanggan bisa membuat mereka setia pada produk yang kamu tawarkan, sehingga nantinya akan kembali melakukan pembelian.

Dengan mempelajari kebiasaan pelanggan, maka secara tidak langsung bisa memperkuat hubungan dengan konsumen, sehingga konsumen menjadi lebih loyal dan nyaman. Hal ini akan berpotensi menghasilkan keuntungan lebih banyak dalam jangka waktu yang lebih lama.

BACA JUGA:10 Cara Mengelola Asam Urat Saat Traveling, Perjalanan Jadi Lancar Tanpa Masalah

3. Siapkan Dana Cadangan

Strategi menghadapi persaingan bisnis kuliner berikutnya adalah menyiapkan dana cadangan. Dana cadangan ini berfungsi untuk menutupi biaya darurat untuk kejadian yang tak terduga tanpa harus mengorbankan keberlangsungan bisnis.

4. Pastikan Menu Makanan Sesuai Tren dan Terus Berinovasi

Bisnis kuliner merupakan bisnis yang mampu bertahan dalam waktu lama karena produk yang ditawarkan adalah makanan. Makhluk hidup membutuhkan makan untuk bertahan hidup, tapi kamu tetap harus terus berinovasi untuk menciptakan menu terbaru.

Oleh karena itu, kamu harus mengikuti tren dan permintaan pasar agar dapat menawarkan menu yang baru bagi konsumen.

BACA JUGA:Trik Sederhana Memperpanjang Usia TV LED atau LCD Anda

5. Kolaborasi untuk mengembangkan usaha kuliner

Meski usaha kuliner kamu laris manis, bukan berarti kamu harus cepat puas. Teruslah mengembangkan usaha kamu dengan konsisten dan persisten. Kamu perlu terus menggali ide supaya usaha tetap tampil segar. Salah satunya berkolaborasi dengan pihak lain supaya usaha kamu stabil.

Kamu juga bisa berkolaborasi dengan pengusaha kuliner lain dalam membuat menu baru atau saling mempromosikan usaha kuliner masing-masing. Tak hanya untuk mengembangkan bisnis, berkolaborasi dengan pengusaha kuliner lain juga bisa menambah ide-ide untuk berinovasi.

6. Menentukan harga jual yang tepat

Jika branding-nya sudah bagus, rasa makanannya enak, tapi harga jualnya tak tepat, tentu usaha kuliner kamu tak akan bertahan lama. Bila menjual menu dengan harga yang terlalu rendah, margin profitnya pasti akan sangat tipis dan sangat tidak disarankan. Jangan juga menjual terlalu tinggi tanpa perhitungan karena bisa membuat konsumen tidak tertarik untuk membeli.

Semoga bermanfaat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: