Bertemu Dubes, Menaker Ida Fauziyah Ingin Kerjasama Ketenagakerjaan dengan Libya Segera Terwujud

Bertemu Dubes, Menaker Ida Fauziyah Ingin Kerjasama Ketenagakerjaan dengan Libya Segera Terwujud

Peluang Kerja Sama Bidang Ketenagakerjaan Indonesia dan Libya-Bianca Chairunisa -DISWAY Grup

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Melalui Kementerian Ketenagakerjaan, pemerintah Indonesia kini tengah menginisiasi peluang kerja sama di bidang Ketenagakerjaan dengan Pemerintah Libya.

Salah satu bentuk kerja sama yang tengah diupayakan meliputi pengembangan K3, penempatan ‎tenaga kerja profesional dan program pelatihan yang direalisasikan dalam bentuk ‎pertukaran informasi dan kunjungan, comparative study atau benchmarking, ‎penyelenggaraan seminar dan konferensi, proyek bersama, bantuan teknis, hingga pertukaran tenaga ahli.‎

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat melakukan pertemuan dengan Duta Besar Libya untuk Indonesia Zakarya Muhammad Mustafa El-Moghrabi di kantor Kemenaker yang terletak di Jakarta pada Selasa (21/05).

"Saya ingin inisiasi dan penjajakan kerja sama antara ‎Pemerintah Libya dan Pemerintah Indonesia di bidang ketenagakerjaan dapat ‎segera terwujud," Ucap Menaker Ida.

Berkaitan dengan penempatan pekerja migran, Pemerintah Indonesia juga telah memberlakukan kebijakan moratorium untuk penempatan pekerja migran Indonesia ke negara-negara di Timur Tengah sesuai dengan UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

BACA JUGA:

Menurut Ida, Pemerintah Indonesia mensyaratkan beberapa hal bagi negara penempatan, yaitu memiliki peraturan yang melindungi tenaga kerja asing di semua sektor; mempunyai perjanjian dengan Pemerintah Indonesia; memiliki sistem jaminan sosial atau asuransi yang melindungi tenaga kerja asing; dan memiliki integrasi sistem antara Pemerintah Indonesia dengan negara penempatan.

"Pemerintah Indonesia memiliki kebijakan yang menekankan penempatan pekerja migran Indonesia yang mempunyai keterampilan sesuai dengan bidangnya dan tersertifikasi untuk pekerjaan di sektor formal," Ucap Ida.

Sementara itu, bentuk kerja sama yang akan dikembangkan dengan Libya dalam bentuk pelatihan adalah pelatihan dari bidang kejuruan yang banyak diminati dan sangat potensial seperti kejuruan otomotif, informatika, dan telekomunikasi, garmen, las, dan Listrik.

"Kerja sama kedua negara di bidang pelatihan nantinya akan dikembangkan melalui skema exchange training program," Ungkap Ida.

(Bianca Chairunisa).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: