Cabut Gigi Berujung Maut:'Berawal dari sebuah Gigi Bungsu Dicabut, Selamat Tinggal Mama Udah Gak Sakit Lagi'
Berawal dari mencabut gigi bungsu di suatu klinik, Davyn harus kehilangan istri tercintanya--
Namun kondisi istrinya semakin parah.
“Infeksi leher sudah parah. Akhirnya operasi leher menghilangkan nanah-nanah yang timbul dari infeksi saluran pernafasan paru-paru,” beber Davin.
BACA JUGA:Bolehkah Menyikat Gigi saat Puasa Ramadhan? Bagaimana Hukumnya dalam Islam? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Sakit Gigi Dilarang Berkumur! Katanya Bisa Sebabkan Puasa Batal, Lalu Apa Solusinya?
“Rongga paru mengeluarkan cairan nanah, Operasi WSD mengeluarkan cairan. Rongga paru dikasih selang, bolong hingga rongga paru kiri kanan,” sambungnya.
Davin menunggu hasil operasi seminggu. Setelah operasi dan selang dilepas, Nira masih sesak nafas, bahkan rongga paru terus menghasilkan nanah.
“Divonis operasi thorax awal Februari 2024, pembedahan selaput paru-paru bagian kanan, padahal yang infeksi kiri kanan. Setelah operasi dirawat di ICU, 2 minggu melepas ventilator,” ujarnya.
“Istri tidak bisa bernafas, kemudian dilakukan operasi bagian leher dilubangi atau trakeostomi, nafas lewat jalur leher. Setelah operasi, dipindahkan dari ICU,” papar Davin.
Beberapa hari kemudian, dokter membolehkan istrinya pulang ke rumah, dengan catatan punya alat pernafasan bantuan, kasur medis dan oksigen.
“Pada saat puasa kemarin, sempat lebaran di Ngawi. Dari leher yang dilubangi, tidak bisa ngomong selama 1 bulan. Makan lewat selang, susah berjalan,” ungkap Davin.
Kondisi membaik itu tidak bertahan lama, pada tanggal 20 April 2024, Nira mengalami penurunan drastis dan kembali dibawa ke RS Dr Oen Solo.
“Berat badan menurun jadi 27 kilogram. Kondisinya drop, kemudian meninggal saat dilakukan pertolongan pada 27 April 2024,” katanya.
Davin yang merasa dirugikan, membawa persoalannya ke meja hijau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: