Intip Profil Feby Senda, Selebgram Asal NTT yang Ramai Soal 3 Lawan 1

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Baru-baru ini jagat maya tengah diramaikan oleh pemberitaan sosok Wanita berparas cantik asal Nusa Tenggara Timur (NTT) karena kasus videonya.

Sosok Wanita tersebut diketahui bernama Feby Senda, seorang selebgram yang eksis di social media khususnya Instagram.

Dirinya menjadi sorotan lantaran video yang diduga dirinya tersebar di sosial media dengan dirinya melawan 3 pria.

BACA JUGA:Lika-liku Profesi Selebgram di Antara Glitz, Glamour dan Tantangan Tersembunyi

BACA JUGA:Terungkap! 20 Wanita Terjerumus Prostitusi Online di Bogor, Korbannya Selebgram hingga Putri Kebudayaan

Feby Senda adalah Wanita muda asal Maumere, Nusa Tengga Timur. Dirinya kini sedang dicari tahu banyak orang karena peristiwa 3 lawan 1.

Video tersebut kini sedang dicari oleh banyak orang, namun sayangnya videonya tidak disebarluaskan secara umum dan hanya orang-orang tertentu yang bisa melihatnya.

Banyak akun yang menyebarkan link video tersebut, namun untuk kebenarannya belum bisa dipastikan. Untuk itu harus lebih waspada dalam mengklik penyebaran video terkait peristiwa Feby Senda.

Akan tetapi dari postingan Facebooknya, Feby Senda dengan tegas membantah bahwa sosok Wanita yang berada dalam video tersebut adalah dirinya.

Hal ini dikarenakan Wanita yang ada dalam video tersebut terdengar melakukan percakapan dengan menggunakan Bahasa Jawa, sedangkan dirinya sendiri bukanlah orang Jawa.

Akibat dari viralnya pembahasan soal dirinya, Feby meminta agar tidak ada tuduhan tidak benar terhadap dirinya tanpa ada bukti yang jelas. Dirinya juga menyampaikan bahwa tidak pernah menyusahkan pihak atau siapapun terkait viralnya video tersebut.

Banyak pihak yang menanggapi bahwa sebaiknya Feby membuat laporan ke polisi terkait ketidakbenaran dirinya yang terlibat dalam video tersebut.

Beberapa pihak juga beranggapan bahwa tidak aja bukti yang jelas jika Wanita yang ada dalam video tersebut adalah Feby Senda.

Dan dengan tegas menjelaskan bahwa tuduhan tanpa bukti yang konkret sebaiknya dihindarkan.

Sumber: