Gus Baha Bilang Salat Dhuha Jangan Dikerjakan Setiap Hari, Ini Alasannya
Gus Baha atau KH. Ahmad Baihudin Nursalim minta ummat jangan menyamakan salat sunnah seperti salat fardhu Foto : Disway--
JAKARTA,RADARPENA,CO.ID - KH. Ahmad Bahaudin Nursalim akrab disapa Gus Baha mengingatkan ummat tidak menyamakan derajat salat sunnah sama seperti salat wajib.
Salah satu salat sunnah, yakni Salat Duhah.
Gus Baha memberi contoh, misalnya salat dhuha tidak dikerjakan setiap hari melainkan kadang-kadang saja.
BACA JUGA:Kronologi 2 Mahasiswa Unpad Tewas Tersambar Petir di Perkemahan Batu Kuda
Salat sunnah dhuha biasanya dikerjakan mulai dari pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB atau sebelum tiba waktu salat fardhu zuhur.
Salat ini dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat, cara mengerjakannya sama seperti salat-salat biasa.
Salat dhuha dikerjakan oleh seorang Muslim dan Muslimat, karena pahala yang besar, bisa diperoleh dengan mengerjakannya. Salat ini terkenal menjadi salat pembuka rezeki yang penuh berkah dari Allah SWT.
BACA JUGA:Lengkap! Bacaan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Dhuha
Menurut Gus Baha orang bisa dapat dosa kalau menyamakan salat sunnah seperti salat wajib.
''Intinya salat sunnah ini jangan dikerjakan setiap hari, karena seseorang bisa menganggapnya seperti salat wajib, ''ungkap Gus Baha seperti yang disiarkan di kanal-kanal Youtube.
Salat dikerjakan setiap hari adalah salat fardhu atau salat wajib ditunaikan setiap hari 5 kali dalam semalam.
Gus Baha menambahkan hendaknya salat sunnah dhuha jangan dikerjakan setiap hari, agar seseorang tidak menyamakannya seperti salat wajib.
''Kalau saya ini, bukan ulama, pasti akan sering salat qabliyah, ba'diyah , witir, dan lainnya. Tapi masalahnya kan ada etika, jijak hal yang sunnah dilakukan terus menerus, ada kekhawatiran akan dianggap wajib, ''jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: