Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Tentang Orang Sakit yang Tidak Wajib Puasa Ramadhan

Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Tentang Orang Sakit yang Tidak Wajib Puasa Ramadhan

Kondisi sakit yang bagaimana yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan ramadhan--Tangkapan layar Youtube : @AdiHidayatOfficial

Latin: Ayyāmam ma'dụdāt, fa mang kāna mingkum marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, wa 'alallażīna yuṭīqụnahụ fidyatun ṭa'āmu miskīn, fa man taṭawwa'a khairan fa huwa khairul lah, wa an taṣụmụ khairul lakum ing kuntum ta'lamụn.

Artinya: "(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui".

Menurut Ustadz Adi Hidayat, ada beberapa ulama yang berbeda pendapat tentang jenis sakit yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan suci ramadhan, yakni:

1. Semua jenis sakit

Pendapat ulama pertama adalah semua jenis sakit diperbolehkan untuk tidak mejlankan puasa di bulan ramadhan.

BACA JUGA:

Pendapat ini cukup lemah untuk diikuti karena apabila kondisi sakit itu masih memungkinkan orang terebut berpuasa, maka wajib hukumnya untuk dia menjalani puasa di bulan ramadhan.

Contohnya: apabila tangan tergores pisau, yang sakit hanya jari atau tangan, jadi masih memiliki kemampuan untuk berpuasa, maka wajib hukumnya untuk berpuasa.

2. jenis Sakit Khusus

Pendapat ulama yang ini adalah memperbolehkan untuk tidak berpuasa ketika sedang mengalami rasa sakit yang jika dipaksa berpuasa maka akan bertambah parah penyakitnya karena kondisi kesehatannya.

Misalnya: seseorang terkena penyakit tertentu yang mengharuskan mengonsumsi obat secara rutin, jika tidak mengonsumsi obat terebut maka kondisi kesehatannya makin menurutn. Orang sakit seperti ini diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan ramadhan.

Bulan ramadhan adalah bulan mulia yang penuh keberlimpahan pahala, oleh karena itu maksimalkan ibadah selama masih bisa bertemu dengan bulan suci ramadhan.

BACA JUGA:

Tidak ada jaminan kita akan bertemu kembali dengan bulan ramadhan berikutnya.

Oleh karena itu, jagalah kesehatan dengan memperbaiki pola hidup, baik dengan memilih makanan yang bergizi seimbang, maupun dengan berolah raga rutin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: