Astronot Meninggal di Luar Angkasa, Begini Cara dan Prosesi Penguburannya

Astronot Meninggal di Luar Angkasa, Begini Cara dan Prosesi Penguburannya

Foto para antariksawan sedang berada di kapsul untuk melakukan penelitian di luar angkasa--NASA

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Tidak dipungkiri bahwa untuk mengirimkan manusia ke laur angkasa adalah hal yang sangat sulit dan penuh dengan resiko.

Bahkan tidak menutup kemungkinan dengan para astronot bisa kehilangan nyawanya baik dalam perjalanan atau ketika sedang menjalani penelitian di luar angkasa.

Hal ini jadi menimbulkan pertanyaan, bagaimana jika antariksawan atau astronot meninggal dunia di luar angkasa? Dan bagaimana nasib jenasahnya?

BACA JUGA:NASA Pecahkan Misteri Asal Usul Kehidupan, Berikut Detailnya

Berbicara mengenai umur manusia, pada umumnya tidak ada yang mengetahui kapan akan tutup usia, bahkan untuk mereka yang sedang dikirim ke luar angkasa untuk melakukan penelitian.

Dalam catatan Badan Antariksa dan Penerbangan Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA), selama 60 tahun belakangan ini, hanya ada 20 astronot yang meninggal di luar angkasa.

Sebanyak 14 orang dalam tragedi pesawat ulang-alik NASA pada 1986 dan 2003, tiga kosmonot dalam misi Soyuz 11 pada 1971, dan tiga astronot dalam kebakaran landasan peluncuran Apollo 1 pada 1967.

Namun angka tersebut masih tergolong rendah mengingat jumlah astronot yang dikirim ke luar angkasa sudah mencapai ratusan orang. Hanya saja belakangan ini misi dan perjalanan ke luar angkasa semakin sering dilakukan.

Lantas, Bagaimana proses menguburkan astronot yang meninggal saat tengah bekerja di luar angkasa? Apakah prosesnya sama dengan menguburkan jenazah di Bumi?

BACA JUGA:NASA Temukan Galaksi 'Hantu' Diklaim Ungkap Sejarah Kelahiran Alam Semesta

Cara Penanganan Kematian di Luar Angkasa

Mengutip keterangan dari Translational Research Institute for Space Health, Jika seseorang meninggal dalam misi orbit rendah Bumi, seperti di dalam Stasiun Luar Angkasa Internasional, kru dapat mengembalikan jenazahnya ke Bumi dalam kapsul dalam hitungan jam.

Namun jika itu terjadi di Bulan, para kru dapat kembali ke Bumi dengan membawa jenazah hanya dalam beberapa hari. NASA telah memiliki protokol yang rinci untuk kejadian seperti itu.

Karena kepulangan yang cepat itu, kemungkinan besar pengawetan jenazah tidak akan menjadi perhatian utama NASA. Sebaliknya, prioritas utama adalah memastikan kru yang tersisa kembali ke Bumi dengan selamat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: