Visi Misi dan Program Kerja di Debat Ketiga Pilpres 2024, Ganjar Pranowo: Rakyat Butuh Lapangan Kerja
Selain itu, menciptakan peluang bagi UMKM Indonesia di arena internasional menjadi fokus, dengan contoh praktek yang telah berhasil di Jawa Tengah.
“Dan tentu saja kita tidak pernah lupa Indonesia selalu setia kepada kesepakatan yang pernah diambil dan ini komitmen kita kepada Palestina yang kita dukung terus menerus, maka kalaulah itu kita kerjakan berapa problem krisis iklim barangkali akan kita selesaikan dengan membawa pola-pola diplomasi sesuai kekinian yang diperlukan atau barangkali kepentingan UMKM kita bawa ke dunia Internasional seperti praktek yang pernah kami lakukan di Jawa Tengah,” lanjutnya.
Ganjar menekankan pentingnya memperkuat sistem pertahanan berlapis, terutama dengan mendorong sistem pertahanan rakyat semesta.
Baginya, penataan gelar pasukan diperlukan untuk menjadikan Indonesia sebagai benteng Nusantara yang kokoh.
Ia melihat Inisiatif Kawasan Indo-Pasifik (IKN) sebagai pusat gratifikasi baru yang memerlukan antisipasi terhadap ketegangan global, khususnya antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
BACA JUGA:
- Daftar Nama 11 Panelis Debat Ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan
- Profil Lengkap 11 Panelis Debat Ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan
- Debat Panas! Skor Rendah Diberikan Pada Kemenhan oleh Ganjar dan Anies
Dalam konteks ini, Ganjar mengadvokasi peningkatan senjata dan teknologi pertahanan, menyuarakan kebutuhan untuk memasuki era 5.0 dengan teknologi canggih seperti rudal hipersonik, senjata siber, sensor kuantum, dan senjata otonom.
Namun, ia menyoroti bahwa pencapaian ini memerlukan alokasi anggaran yang memadai, setidaknya satu hingga dua persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Ganjar meyakini bahwa hanya dengan pendekatan ini, MEF (Minimum Essential Force) Indonesia dapat tercapai untuk menjaga keamanan nasional.
Ganjar menyatakan kekhawatirannya terhadap penanganan terorisme dan judi online di tahun 2024.
Ia menilai sulit untuk mencapai keamanan yang diinginkan terkait isu-isu tersebut. Dalam konteks terorisme, Ganjar menekankan perlunya reformasi kepolisian yang dapat mengantisipasi ancaman dengan penguatan sistem siber dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) siber yang kuat.
Selain itu, ia menganggap perhatian terhadap narkoba dan kekerasan seksual juga penting, terutama di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) yang harus diperhatikan.
BACA JUGA:
- Respon Anies Bikin Prabowo Blunder Lagi? Debat Soal Etika
- 'Selewengkan' BBM Bersubsidi, SPBU di Bengkulu Mendapat Sanksi dari Pertamina
Ganjar berpendapat bahwa hanya dengan reformasi kepolisian yang menyeluruh, termasuk aspek siber dan pengembangan SDM, masyarakat dapat diayomi secara efektif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: