Ketika Anies Baswedan Membalas Serangan Prabowo Subianto Soal Pilgub DKI
"Saya berpendapat, mas Anies ini agak berlebihan, mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu dan ini, mas Anies dipilih jadi gubernur DKI menghadapi pemerentah yang berkuasa. Saya yang mengusung bapak," disambut tawa dan riuh pendukung Prabowo.
"Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin anda jadi Gubernur! ,kalau Jokowi diktator, Anda tidak mungkin jadi Gubernur!," kata Prabowo dengan penekanan suara.
"Saya waktu itu oposisi mas Anies, anda ke rumah saya, kita oposisi, Anda terpilih," kata Prabowo diiringi tepuk riuh penonton, Prabowo menyambut riuh pendukungnya dengan menunjukkan aksi kuda-kuda silat.
Hal itu terlihat oleh Capres Ganjar. Ia pun mengaku tidak enak karena kedua Capres bicara soal masa lalu.
"Saya jadi tidak enak nih mbak hari ini, mohon maaf, karena kedua kawan saya sedang tagih janji dan membuka buku lama," kata Ganjar berseloroh.
Usai Ganjar memberikan tanggapan, moderator lalu kembali ke Anies.
Pada kesempatan itu Anies menggunakannya dengan membalas serangan Prabowo.
Anies kemudian membahas soal oposisi yang tidak tahan dan beralih ke pemerintah.
"Ketika kita menghadapi proses Demokrasi, di situ ada pemerintah dan ada oposisi, dua-duanya sama terhormat".
"Karena itu oposisi itu penting, sayangnya tidak semua orang tahan menjadi oposisi. Seperti disampaikan Pak Prabowo, pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi," kata Anies disambut tepuk tangan riuh pendukung Anies.
"Apa yang terjadi (Prabowo tak tahan oposisi,red), beliau sendiri menyampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis,tidak bisa berusaha, karena itu harus berada dalam kekuasaan," lanjut Anies diiringi tepuk tangan pendukung Anies.
"Kekuasaan lebih dari soal bisnis, kekuasaan lebih soal uang, kekuasaan adalah kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat," tutup Anies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: