Kisah Memilukan di Balik Erupsi Gunung Merapi Sumbar, 23 Orang Anak Bangsa Kehilangan Nyawa
JAKARTA,RADARPENA,CO.ID -Tragedi erupsi Gunung Merapi di Provinsi Sumatera Barat pada Minggu 3 Desember lalu meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Sumatera Barat, khususnya keluarga Korban. Duka dan simpati atas musibah tersebut mengalir deras dari lapisan masyarakat Indonesia. Ucapan belansungkawa dan duka cita, menghiasi berbagai media baik di Media sosial maupun mendia mainstream lainnya.
Erupsi yang menyisakan debu serta zat berbahaya lain seperti Karbon Monoksida,Karbon dioksida, Hidrogen Sulfida, Sulfur dioksida, dan Nitrogen meminta korban jiwa. Total Erupsi Gunung Marapi yang memiliki ketinggian 2885 meter itu menyebabkan 23 orang meninggal dunia. Namun terdapat juga pendaki yang selamat dari musibah yang terjadi tidak terduga itu.
Minggu 3 Desember itu sekitar 75 orang Pendaki, sama sekali tidak menduga jika Gunung Marapi akan Erupsi. Memang saat insiden itu terjadi status Gunung masih Waspada dan berada di Level 2. Status level masih masih kategori aman untuk ditaklukkan oleh pendaki
BACA JUGA:Makin Semrawut! Mobil dan Motor Bakal Dibatasi Masuk ke Jakarta, Ini Aturannya
Saat itu mereka mencoba menaklukkan ketinggian Gunung Marapi, dengan berbagai persiapan yang dilakukan. Bahkan ada diantara korban yang ditemukan masih dalam balutan pakaian lazimnya pendaki mengenakan sepatu pendaki, membawa ransel serta berapa peralatan-peralatan yang penting dibawa oleh setiap pendaki.
Namun Musibah yang tak dikehendaki tersebut akhirnya terjadi. Gunung Merapi menunjukkan aktifitasnya serta erupsi yang mengeluarkan debu beracun. Tidak lama setelah erupsi terjadi tim penyelemat akhirnya bergerak cepat berupaya menyelematkan korban, sampai akhirnya satu per satu korban berhasil ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia (MD). Namun upaya pencarian korban tetap membuahkan hasil lantaran terdapat pula yang selamat dengan jumlah pendaki yang selamat mencapai 52 orang.
Erupsi Marapi ini menyisakan duka dan kisah pilu bagi keluarga Korban Yasirla Amri (20) perempuan berjilbab dan berparas cantik ini, masih sempat mengabarkan kondisinya saat terkena abu erupsi Marapi melalui Handphone dan pesan WhAtsap Miliknya.
Namun keterbatasan baterai Handphone membuat komunikasi terputus. Bahkan videonya sempat beredar di media soal mengabarkan kondisi terkininya pesan yang tidak terlalu terlalu terdengar jelas. Wanita cantik ini berhasil dievakuasi pada selasa 5 Desember 2023.
Pendaki terakhir yang dinyatakan hilang setelah gunung Marapi erupsi adalah Siska Afrina. Siska ditemukan pada Rabu 6 Desember 2023. Saat ditemukan kondisi Siska tidak selamat dalam keadaan meninggal dunia. jenazahanya baru berhasil diidentifikai jelang tiga hari akan diwisuda.
''Korban terakhir terdata berjenis kelamin perempuan atas nama Siska, ''demikian informasi dari Posko pencarian erupsi Gunung Marapi, tulis akun resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Pendaki terakhir yang hilang setelah erupsi Gunung Marapi akhirnya ditemukan pada Rabu 6 Desember 2023. Nyawanya tidak selamat. Ia adalah Siska Afrina. Jenazahnya baru bisa diidentifikasi jelang tiga hari akan diwisuda.
BACA JUGA: Berantas Korupsi, BPN Bersama Kejari Depok Perkuat Sinergi
Mahasiswa Universitas Negeri Padang itu seharusnya akan wisuda pada 17 Desember 2023. Perjuangannya dalam menyelesaikan kuliahnya tertuang di kata pengantar terakhir skripsi. Ia telah menjalani sidang komprehensif pada November kemudian resmi bergelar S.Pd atau sarjana pendidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: