Mengapa Malam Minggu Identik dengan Pacaran? Ternyata Ini Alasannya

Mengapa Malam Minggu Identik dengan Pacaran? Ternyata Ini Alasannya

Gerakan ini lantas menyebar ke seluruh Eropa. Banyak pekerja meluapkan kepenatan dengan minum-minum, sabung ayam dan kesenangan lainnya. Bahkan ada lagu rakyat abad ke-18 dari Sheffield, Inggris, yang berjudul “The Jovial Cutler” yang menggambarkan semangat perlawanan kelas pekerja dan sekaligus menjelma anthem para pekerja kala mengkhidmati Saint Monday.

Mulanya, para pemilik bisnis mulai memaklumi ketika ada pekerja yang bolos pada hari Senin. Seiring berjalannya waktu, pebisnis melihat produktivitas menurun dan ancaman gerakan underground yang semakin masif. Mereka mulai mencari solusi agar para pekerja mau kembali bekerja secara disiplin namun tetap tidak kehilangan hak liburnya.

Munculah solusi untuk menetapkan hari Sabtu dan Minggu sebagai libur akhir pekan. Meskipun awalnya, hari Sabtu tidak serta-merta langsung jadi hari libur melainkan setengah hari kerja. Kenapa hari Sabtu? Karena dulu banyak serikat pekerja yang menuntut agar hari Sabtu menjadi hari libur. Salah satunya adalah kelompok Early Closing Association yang terbentuk pada tahun 1842.

Asosiasi ini meminta waktu luang untuk Sabtu siang. Lobi bekerja setengah hari pada hari Sabtu ini menjamin konsekuensi para pekerja akan bekerja penuh pada hari Senin. Alasannya, selain untuk meminimalisir kegiatan nirfaedah yang kerap dilakukan para pekerja pada Saint Monday, hari Sabtu (Sabat) dan hari Minggu juga menjadi hari ibadah bagi para pekerja di Eropa, yang mana mayoritas dari mereka adalah penganut Yudaisme dan Katholik.

BACA JUGA:Pangeran Arab Saudi Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Jet Tempur F-15

Begitulah, kemudian penetapan regulasi ini menyebar ke seluruh sektor industri di dunia hingga kini. Meskipun hal tersebut memang tidak menjamin para pemilik bisnis industri mempraktikkannya secara persis.

Ilmupedia menjelaskan, peraturan di bidang ekonomi dan ketenagakerjaan mengalami penyamarataan seiring zaman globalisasi. 

Hingga akhirnya ditetapkanlah weekend pada hari Sabtu dan Minggu. Tak hanya di ranah pekerjaan saja, berbagai institusi pendidikan pun turut mengikuti aturan ini sehingga anak sekolah dan juga mahasiswa yang notabene adalah golongan muda ikut libur.

Seiring waktu, malam Minggu tidak cuma dianggap sebagai momen yang tepat untuk melepas penat setelah sepekan bekerja tetapi juga untuk memadu kasih. 

Rutinitas padat di hari biasa terkadang bisa menghindari kita bertatap muka dengan orang tercinta. Jadi, wajar saja jika malam Minggu adalah waktu yang pas untuk melepas kerinduan.

Dan kebiasaan inilah yang terbawa hingga tercipta culture setiap malam minggu menjadi waktu yang pas untuk berpacaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: