Penemu Teknologi Cegah DBD Beberkan Cara Penerapan Teknologi Wolbachia

Penemu Teknologi Cegah DBD Beberkan Cara Penerapan Teknologi Wolbachia

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi Majalah TIME. 

Adi meneliti bakteri Wolbachia yang mampu menghambat penularan kasus demam berdarah.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai menerapkan inovasi teknologi wolbachia untuk menurunkan penyebaran demam berdarah dengue (DBD). 

Teknologi ini telah terbukti efektif di sembilan negara lain, dan diharapkan dapat memberikan hasil yang sama di Indonesia.

Wolbachia adalah bakteri yang dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti. 

BACA JUGA:

Perempuan yang biasa disapa dengan sebutan Prof Uut ini mengatakan penelitian nyamuk demam berdarah ini dilakukan selama 10 tahun. 

Penelitian dimulai pada 2011 dengan menyebarkan telur nyamuk Aedes aegypti wolbachia pada 2016-2020 di sejumlah wilayah Yogyakarta.

"Wolbachia dalam tubuh nyamuk, itu dia bekerja dengan menghambat perkembangan virus demam berdarah. Jadi virus tidak berkembang. Kalau nyamuk gigit manusia maka penularannya sangat terhambat," ungkap Prof Uut.

Menurut Prof Uut para peneliti mencoba melepaskan dan meletakkan telur dari nyamuk di ember. Kemudian, ember dititipkan ke masyarakat.

"Kemudian setiap dua minggu diganti telur, air, sehingga dengan berjalan waktu lebih kurang enam bulan, kami membuat seluruh nyamuk mengandung wolbachia. 

Bakteri alami wolbachia," papar Prof Uut.

BACA JUGA:

Teknologi wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: