Aksi Boikot Produk Israel dan Pendukungnya Akan Berimbas Pada Perekonomian Indonesia, Pengusaha Berikan Saran

Aksi Boikot  Produk Israel dan Pendukungnya Akan Berimbas Pada Perekonomian Indonesia, Pengusaha Berikan Saran

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Aksi boikot produk - produk Israel dan Pro - nya, bukan tidak mungkin akan berimbas pada perekonomian Indonesia.

Sekjen Asosiasi UMKM Indonesia ( Akumindo ), Edy Misero, menilai bahwa untuk jangka pendek aksi boikot produk yang diduga pro-Israel justru akan mempengaruhi para pelaku usaha lokal domestik hingga para pekerjanya.

Dia pun meminta agar pemerintah mempertimbangkan secara cermat agar aksi boikot tidak merugikan masyarakat dan pelaku usaha dalam negeri. 

"Kalau ditanya apakah boikot produk berpengaruh atau tidak, jawabannya kalau produk langsung dari sana (Israel) dan kita tolak tentu sangat berpengaruh, seperti jeruk baby dari Israel berarti kan produk itu langsung berpengaruh. 

Kalau untuk jangka pendek seperti produk jasa MCD, Starbucks justru pengaruh ke lokal domestik, pertama lapangan kerja tertutup, kedua UMKM yang mensupply daging ayam, kentang, cabai akan terhambat, jadi artinya ada dampak boikot itu dirasakan dampaknya sama masyarakat dalam negeri," jelasnya pada Selasa, 14 November 2023.

BACA JUGA:

Edy kemudian melanjutkan, Pemerintah juga harus siap dengan risiko yang akan dihadapi bila secara tegas melakukan aksi boikot produk Israel. 

Pasalnya beberapa perusahaan multinasional seperti Unilever yang diduga berafiliasi dengan Israel memiliki pekerja yang sangatlah banyak, sehingga bila aksi boikot berjalan dengan mulus, tak menutup kemungkinan perusahaan multinasional akan gulung tikar dan menghasilkan para pekerja yang harus putus kontrak kerja. 

Hal ini tentunya akan mengguncang ekonomi Indonesia.

Aksi boikot ini sebenarnya juga membuka peluang usaha bisnis bagi para pengusaha lokal. Namun, tak bisa dimungkiri untuk mensubitusi produk yang terkena boikot tidak bisa dilakukan secara instan, perlu proses yang panjang dan matang.

Jadi, kalau pemerintah menyatakan boikot ada dua hal yang harus dipersiapkan, pertama menyiapkan dampak dengan siapkan lapangan kerja baru atau memberi bantuan tunai selama 6 bulan ke karyawan yang terdampak. Bisa juga memberi bantuan modal kerja UMKM agar bisa speed up membuat produk pengganti yang diboikot," terangnya.

Aksi boikot terhadap produk-produk yang terkait dengan Israel diserukan di hampir semua negara mayoritas Muslim, termasuk Indonesia. 

BACA JUGA:

Sementara itu, pada Jumat 10 November 2023 lalu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, KH.Asrorun Niam Sholeh, menegaskan mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel hukumnya wajib. Sebaliknya, mendukung Israel dan Pro - nya hukumnya haram. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: