Inilah Anjuran dan Hukum Puasa Mutih Dalam Islam yang Harus Kita Ketahui
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Puasa mutih dilakukan selama empat puluh hari, dan bangun waktu subuh sambil membaca kidung yang disertai sabar dan syukur, yang merupakan landasan bagi tercapainya kehendak dan timbulnya daya dari Allah Swt.
Biasanya seseorang yang melakukan puasa mutih hanya mengonsumsi makanan berupa nasi putih dan hanya meminum air putih.
Mungkin bagi sebagian orang belum teralu familier dengan puasa yang satu ini sehingga mempelajari tata cara dan niat melakukannya bisa memperdalam pengetahuan tentang puasa mutih.
Puasa mutih dilakukan dengan tujuan untuk meredam gejolak hawa nafsu dan juga sebagai tawassul dalam suatu permohonan kepada Allah swt.
BACA JUGA:
- Bacaan Doa Qunut Nazilah untuk Palestina yang Sedang Dijajah Israel, Umat Muslim Wajib Baca
- Yuk Initp Bacaan Dzikir yang Sering di Baca oleh Para Malailkat, Sebagai Sarana Mendekatkan Diri pada Tuhan
Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya segala amal, perbuatan itu tergantung kepada niat, dan setiap manusia hanya memperoleh menurut apa yang diniatkannya." (HR. Bukhari).
Puasa ini tidak ada tuntunannya dalam Islam karena hakikat puasa adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk mendapatkan ilmu gaib atau pengasihan.
Belum lagi puasa seperti ini jelas menyulitkan dan menyiksa orang yang melakukannya karena ia bisa saja kekurangan nutrisi dan melemahkan tubuhnya.
Namun, dari perspektif medis, puasa mutih dalam waktu singkat dapat meningkatkan energi dengan cepat dan dalam waktu yang singkat.
Hal tersebut karena puasa mutih berarti menerapkan pola konsumsi tinggi karbohidrat.
Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dalam waktu singkat dapat memberikan tambahan energi dengan cepat.
Akan tetapi, melakukan puasa mutih dalam rentang waktu yang panjang tidak direkomendasikan secara medis karena dapat memicu masalah medis seperti diabetes dan penyakit lain.
Namun, perbedaannya, niat puasa mutih ini tidak menggunakan bahasa Arab, melainkan bahasa Jawa lantaran puasa mutih memang tidak diajarkan dalam Islam
Niat puasa mutih terbagi menjadi dua versi. Pertama adalah menggunakan versi kejawen yang bacaannya adalah berikut ini:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: