Revisi NPL oleh BRI Di Tahun 2023, Disebabkan Oleh?

Revisi NPL oleh BRI Di Tahun 2023, Disebabkan Oleh?

BACA JUGA:

 

“BRI tetap optimis bahwa di tahun depan LAR BRI dapat kembali pada kondisi pra-pandemi, yakni di kisaran 9 sampai 11 persen”, ungkapnya.

 

Di satu sisi, Sunarso menyebutkan BRI juga tetap menyediakan pencadangan yang mumpuni, di mana sampai dengan September 2023, NPL coverage BRI mencapai sebesar 228,65 persen. Namun, pencadangan itu turun dari posisi akhir tahun 2022 yang sempat mencapai 305,73 persen.

 

Ia pun menegaskan kembali bahwa penurunan NPL coverage atau cadangan ini bukanlah untuk menambah laba. Melainkan, pencadangan tersebut telah digunakan untuk melakukan write-off atas kredit yang mengalami pemburukan.

 

“Ketika kita punya margin yang tebal, maka kita tidak akan foya-foya untuk diambil sebagai laba semuanya, tetapi kita bisa cadangkan untuk menutup apabila kredit kita mengalami pemburukan,” ujarnya.

 

Sejujurnya, angka write-off yang dilakukan oleh BRI mengalami peningkatan pada sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini yang mencapai Rp 25,2 triliun. Sebagai perbandingan, sepanjang tahun 2022, angka write off di BRI sekitar Rp 22,4 triliun

 

“Memang digunakan untuk menghapus kredit-kredit UMKM yang macet dan gagal diresolusi karena COVID-19,” ujarnya.***

 

Sumber : Artikel ini dikutip sebelumnya dari kontan.com dengan judul "BRI Mervisi Target NPL pada Tahun Ini"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: