Pesan Gubernur, Minta HMI dan PMII Hidup Guyub dan Rukun

Pesan Gubernur, Minta HMI dan PMII Hidup Guyub dan Rukun

Hidup Guyub Rukun - Konflik  antara  Organisasi Mahasiswa (Ormawa) eksternal Kampus yakni  Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII) Be ngkulu mendapat perhatian dari orang nomor satu Bengkulu

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta HMI dan PMII Bengkulu  dapat menahan diri serta melakukan islah (berdamai),  guyub dan rukun.

Sebelumnya diwartakan kedua OKP itu saling Bentrok pada Kamis (14/9) luar Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Bengkulu.

Gubernur Bengkulu Dr. Rohidin Mersyah berharap OKP khususnya PMII dan HMI yang tergabung dalam OKP Cipayung Plus, untuk dapat segera mencari solusi atau jalan damai dan tidak melanjutkan lagi aksi anarkhis yang terjadi.

"Saya minta kedua OKP PMII dan HMI dapat guyub (kebersamaan) dan rukun (damai) walupun idealisme dan jalur politiknya berbeda-beda," tutur Gubernur Rohidin, saat Silaturahmi bersama OKP Cipayung Plus, di Ruang Garuda, Balai Raya Semarak Bengkulu, Rabu (20/9) lalu.

Saat ini kata Gubernur adalah era modern dan jaman telah berkembang dan sebagai Kepala Daerah, dirinya sangat menyayangkan masih terjadinya tindakan anarkis yang dilakukan oleh OKP dalam menyelesaikan masalah atau konflik.

BACA JUGA:

"Kalau polanya masih memakai pola lama, masih memakai fisik, itu artinya kalian masih ketinggalan zaman," ujar Gubernur Rohidin, yang di masanya sangat aktif dalam kegiatan keorganisasian.

Dirinya berharap ke depannya jika ada perselisihan antar OKP hendaknya diselesaikan secara mufakat dan kekeluargaan untuk menghasilkan kedamaian.

"Untuk itulah kita lakukan silaturahmi malam ini, agar dapat menghasilkan suatu kesepakatan perdamaian kedua belah pihak dan tidak memperpanjang permasalahan lagi," sebut Gubernur Rohidin yang pernah menjabat Ketua Bidang Diklat HMI Cabang Yogyakarta ini.

"Sebagai kepala daerah, orangtua dan senior dari adik-adik mahasiswa, saya berharap OKP yang berselisih dapat guyub sebagai teman-teman organisasi dan saya harap koordinator dapat turun untuk meredam gejolak yang terjadi," harapnya.

Rohidin juga mengingatkan dalam situasi seperti ini jangan mau 'dikompori' para senior yang tidak membawa keadaan kondusif, karena rasa amarah dan dendam yang timbul akan merusak kedamaian yang telah dibangun selama ini.

"Mengikuti emosi marah dan dendam tidak pernah menguntungkan, ''ungkap Rohidin.

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: