Harga Telur Siap Meroket, Afkir Langkah Solusi!

Harga Telur Siap Meroket, Afkir Langkah Solusi!

Harga Telur Siap Meroket - Para peternak mengaku mengalami kerugian cukup banyak akibat harga telur ayam yang jatuh dalam beberapa kurun waktu terakhir.

Ketua Bidang Hubungan antar Lembaga dan Hubungan Masyarakat Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Musbar Mesdi, menyebutkan bahwa harga telur di peternak saat ini berada pada level terendah yakni Rp20.000 per kg. Padahal harga pokok produksi mereka sudah mencapai Rp23.000 - Rp24.000 per kg.

"Itu berarti peternak saat ini mengalami kerugian mendekati Rp4.000 per kg telur," ujar Musbar, Selasa 29 Agustus 2023.

BACA JUGA:Pakan Pengaruhi Kenaikan Harga Daging Ayam dan Telur

BACA JUGA:Pemutakhiran Data Keluarga BKKBN Dimanfaatkan untuk Bedah Rumah hingga Pembagian Telur dan Daging Ayam

Musbar mengungkapkan juga kalau sebenarnya harga telur ayam di konsumen dalam tiga bulan terakhir cukup stabil di kisaran Rp30.000 per kg. Dia juga belum mengetahui secara pasti penyebab penurunan harga telur yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data harga pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), secara nasional harga rata-rata telur ayam per 29 Agustus 2023 sebesar Rp29.690 per kg atau turun 3,7 persen dari harga pada 1 Agustus 2023 sebesar 30.840 per kg. 

Juga berdasarkan pantauan Bisnis, di pedagang ecer wilayah Bogor, rata-rata harga telur telah menyentuh Rp26.500 - Rp27.500 per kg. Padahal dua pekan lalu harga eceran telur masih di kisaran Rp30.000 - Rp32.000 per kilogram.

Menurunnya harga telur ayam ternyata berbanding terbalik dengan harga jagung dan pakan yang justru terus melonjak. Musbar menyebut saat ini harga jagung untuk pakan mendekati Rp7.000 per kg.

Sementara itu, data panel harga Bapanas mencatat rata-rata harga jagung di tingkat peternak sebesar Rp6.360 per kilogram. Tentunya, harga jagung saat ini sudah melampaui harga acuan pembelian (HAP) yang diatur dalam Perbadan No.5/2022 sebesar Rp5.000 per kg. Kondisi ini tentu sangat menekan peternak layer. Harga pakan pabrik juga naik Rp150 per kilogram. 

Kondisi dunia usaha yang tidak kondusif saat ini, mendorong para peternak untuk kembali mengafkirkan ayam petelur produktif mereka sebagai upaya mengembalikan modal usaha dan menghindari jurang kepailitan. Menurutnya, hal serupa pernah terjadi pada 2022 yang lalu ketika harga telur anjlok. 

Lalu Bagaimana Solusinya? 

"Afkir ayam produksi ini sebagai alternatif terakhir agar modal mereka tidak tergerus habis," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: