Hamka Sabri: Kenang Jasa Para Pahlawan Bentuk Kecintaan Kepada Bangsa dan Negara
Ka Kwarda. Gerakan Pramuka 07 Bengkulu dengan ketuanya Hamka Sabri melakukan ziarah ke Makam Pahlawan Balai Buntar dalam rangka Peringatan Hari Pramuka Ke-62 Tahun 2023 Balai Buntar Bengkulu, Sabtu (12/8).
Sekda Provinsi Bengkulu sekaligus sebagai Ka. Kwarda 07 Bengkulu Hamka Sabri mengatakan, ziarah makam pahlawan ini wajib dilakukan oleh gerakan pramuka.
Kegiatan ini Hal ini sebagai bentuk kecintaan kepada Bangsa dan Negara, sekaligus menanamkan nilai-nilai luhur kepahlawanan bagi generasi penerus bangsa khususnya generasi Pramuka Bengkulu.
"Kita berharap adik-adik Pramuka Bengkulu dapat mengambil hikmah dari pelaksanaan ziarah ini, ucap Hamka Sabri
Dengan begitu bisa ditanamkan dalam diri kemudian dilakukan dalam perbuatan atas nilai-nilai kepahlawanan yang sangat luhur itu
Sekda Hamka Sabri, mengatakan dengan peringatan HUT ke-62 Pramuka ini, Gerakan Pramuka Bengkulu dapat memacu semangat bela negara dengan melihat evaluasi program yang telah dilaksanakan ditengah masyarakat.
Kemudian juga dapat menyusun program kemasyarakatan ke depan sehingga keberadaan Gerakan Pramuka Bengkulu bisa dirasakan serta terus mengakar di setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Momentum HUT Pramuka Ke-62 ini diharapkan dapat semakin mendewasakan seluruh rangkaiannya, baik itu struktur organisasi ataupun SDMnya. Dan lebih dari ini mendewasakan pengabdiannya kepada masyarakat. Pramuka itu mengabdi tanpa henti," pungkasnya.
Gerakan Pramuka
Dikutip dari laman Pramuka.go.id Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.
“Pramuka” merupakan sebutan bagi Anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;
- Pramuka Siaga (7-10 tahun),
- Pramuka Penggalang (11-15 tahun),
- Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan
- Pramuka Pandega (21-25 tahun).
Kelompok anggota yang lain disebut anggota dewasa. Sedangkan yang dimaksud “Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka
Dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung. Sedangkan pada tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).
Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.(**/rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: