Mortal Kombat - Turnamen Menentukan Nasib Dunia

Mortal Kombat - Turnamen Menentukan Nasib Dunia

JAKARTA, RADARPENA - Sebuah kisah yang terinspirasi dari sebuah permainan video game tahun 90 - an. Ini adalah live action film ketiga setelah Mortal Kombat dan Mortal Kombat : Annihilation. 

Menyajikan pertarungan - pertarungan epic dari para ahli bela diri diantara dua dunia.

Dalam Mortal Kombat, dikisahkan dunia terbagi dalam dua kubu. Yaitu Outworld dan EarthRealm.

Mortal Kombat The Movie, melibatkan pula dua kisah shinobi yang menjadi rival abadi yaitu Hattori Hanzo (Scorpion) dan Bi Han (Subzero).

BACA JUGA:Ragnarok Origin – Game Mitologi Berdesain Imut

Film yang disutradarai oleh Simon McQuoid ini, juga menampilkan sosok petarung - petarung legendaris seperti Rayden, Cole Young Jax Briggs, Liu Kang, Kung Lao, Sonya Blade, sedangkan untuk karakter villain (musuh) sendiri akan muncul karakter seperti Shang Tsung, Mileena, Kano, Kabal, Saibot dan Goro yang dikenal sebagai petarung bertubuh raksasa berlengan empat.

Kali ini ada karakter orisinal yang belum pernah ada di seri Mortal Kombat sebelumnya, yakni Cole Young.

Karakter yang diperankan oleh Lewis Tan ini dikisahkan sebagai petarung MMA yang sebenarnya kurang berbakat dan hanya bertarung demi mendapatkan uang.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Aplikasi Game Penghasil Uang Dana Gratis 2023, Yuk Download

Hidup sang petarung berubah setelah dia bertemu dengan seorang petarung misterius bernama Jax (Mehcad Brooks) yang memberitahukannya tentang tanda lahir misterius.

Tanda lahir tersebut menandakan bahwa Cole adalah petarung yang terpilih mewakili Bumi untuk turnamen Mortal Kombat.

Desain karakter menjadi nilai plus lainnya di film ini. Mayoritas karakter digambarkan persis seperti yang ada di game. Penulis merasa harus apresiasi desain karakter Kung Lao dengan topinya yang khas. Pun dengan kostum Shang Tsung yang persis seperti di game dan enggak tampil modern seperti di film Mortal Kombat orisinal.

BACA JUGA:Web Game Penghasil Bitcoin, Ada Yang Permainan Tim Pula

Adegan aksi brutal dan sadis yang jadi trademark waralaba ini tentu menjadi salah satu hal yang paling ditunggu. Film ini memang berhasil menyajikan visual yang memanjakan mata dengan koreografi yang tidak bisa dibilang istimewa, tapi juga tidak bisa dibilang buruk. Sayangnya, momen-momen “ Fatality ” atau “ Flawless Victory ” di film ini sedikit ternoda dengan sensor dari pihak Lembaga Sensor Film (LSF). Memang pihak terkait sudah mengonfirmasi tidak ada potongan durasi. Namun, sensor pada film ini sangatlah “kasar” sehingga rasanya seperti menonton adegan-adegan “dewasa” di televisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: