Apa Itu Halo Effect? Kenali Pengertian dan Cara Mengatasi Halo Effect

Apa Itu Halo Effect? Kenali Pengertian dan Cara Mengatasi Halo Effect

JAKARTA, RADARPENA - Halo effect adalah penilaian terhadap sesuatu dan seseorang dari kesan pertama. Kesan pertama ini akan mempengaruhi sikap dan sifat seseorang atas suatu hal atau orang. Jika penilaian atau persepsi yang dihasilkan negatif, maka akan menurunkan nilai sifat lainnya.

Contohnya, ketika bertemu dengan orang yang dianggap menarik, penilaian positif pun seringkali mengekor di pikiran Anda.

Hal ini biasanya terjadi saat interview kerja. Kebanyakan kesan pertama dihasilkan dari penilaian penampilan. Oleh sebab itu, seseorang harus memikirkan penampilan ketika akan melakukan wawancara kerja. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya.

Hal ini biasanya terjadi saat interview kerja. Kebanyakan kesan pertama dihasilkan dari penilaian penampilan. Oleh sebab itu, seseorang harus memikirkan penampilan ketika akan melakukan wawancara kerja. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya.

Dapat dikatakan bahwa halo effect adalah jenis bias kognitif di mana kesan pertama kepada seseorang yang kemudian mempengaruhi perasaan dan pemikiran tentang karakter orang tersebut. Istilah halo effect sendiri diperkenalkan oleh seorang psikolog Amerika pada tahun 1920. Dirinya melakukan penelitian kepada atasan perwira dan bawahannya di Amerika.

Thorndike meminta atasan perwira ini untuk menilai bawahannya berdasarkan kecerdasan, loyalitas, penampilan fisik, kepemimpinan dan ketergantungan. Tujuan penelitian ini sebenarnya untuk mengetahui bagaimana penilaian yang tinggi pada satu kategori di atas akan mempengaruhi penilaian di kategori lainnya, begitupun sebaliknya.

Uniknya dari hasil penelitian ini diketahui bahwa, sifat negatif dan positif yang dibentuk oleh atasan perwira didasarkan pada kesan fisik saat mereka melihat bawahannya untuk pertama kali.

Contoh Kasus Halo Effect Di Lingkungan Kerja

Pemberian beban tugas

Saat seorang karyawan melakukan pekerjaan di bidang tertentu dengan hasil yang baik, manajer cenderung percaya untuk memberikan pekerjaan lain meski di bidang yang berbeda. 

Padahal, hasil pekerjaan karyawan tersebut di bidang yang lain belum tentu akan sama baiknya dengan yang pernah ia kerjakan sebelumnya. Pasalnya, semua akan bergantung lagi pada potensi dan skill yang sebenarnya dimiliki karyawan. 

Rekrutmen karyawan 

Contoh lain dari halo effect adalah ketika seorang karyawan direkomendasikan oleh sumber terpercaya dan jarang ada perekrut yang menolak rekomendasi tersebut. 

Padahal pandangan atau stereotip ini bisa merugikan kandidat potensial lainnya serta membatasi proses rekrutmen secara menyeluruh. 

Menyikapi masalah karyawan

Ketika seorang karyawan dipandang lebih baik kinerjanya pada satu bidang tertentu dan saat dirinya membuat kesalahan seringkali manajer membiarkan hal itu terjadi. Sementara ketentuan ini mungkin tidak berlaku bagi karyawan lainnya. 

Evaluasi kinerja 

Dalam beberapa kasus penilaian kinerja karyawan bisa bersifat subjektif. Atasan bisa menilai bawahan berdasarkan pada karakteristik tunggal yang dimiliki karyawan tersebut dibanding aspek keseluruhan yang ada dalam pekerjaannya. 

Contoh sikap antusias atau positif dari pekerja bisa menutupi kurangnya pengetahuan dan keterampilan mereka atau karyawan yang memiliki tampilan menarik kerap dinilai dengan positif oleh manajer. 

Cara Mengatasi Halo Efect

  • Jangan cepat membuat kesimpulan
  • Tetapkan tujuan dan harapan yang jelas
  •  Proses perekrutan yang terstruktur
  •  Proses perekrutan yang terstruktur***

(dms)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: