Kumpulan Cerita Singkat Abu Nawas Yang Lucu Dan Penuh Hikmah
Abu Nawas sedikit keheranan, lalu bertanya, "Ampun Baginda, kiranya apa yang bisa hamba lakukan untuk Yang Mulia?"
"Tangkap dan penjarakan angin itu untukku!" perintahnya.
Abu Nawas diam sejenak.
BACA JUGA:Sejarah Candi Ratu Boko, Peradaban Jawa Kuno Abad Ke 8
"Aku beri kau waktu tiga hari untuk menyelesaikan perintah ini," tambah sang Raja.
Abu Nawas kemudian pulang dengan membawa pekerjaan dari Raja Harun al-Rasyid. Ia masih terdiam, mulutnya terkunci rapat tak mengeluarkan sepatah katapun.
Dalam kebingungan yang tidak habis-habis, ia belum bisa memikirkan bagaimana cara menangkap dan membuktikan bahwa itu memang benar-benar angin.
Menurutnya, hanya anginlah satu-satunya benda aneh yang tidak berwarna dan tidak bisa dilihat seperti halnya air, yang masih bisa diindera. Sudah dua hari ini, tetapi Abu Nawas masih belum bisa mendapatkan cara untuk menangkap angin, bahkan memenjarakannya.
Abu Nawas hampir putus asa dan tidak bisa tidur, karena waktu yang telah ditentukan tinggal sehari lagi.
Ia mondar-mandir memikirkan cara, tiba-tiba ia tersadar dan berkata kepada dirinya sendiri "Bukankah jin itu tidak terlihat?"
Ia berjingkrak dan menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan dan berjalan menuju istana kemudian menyerahkan sebuah botol kepada Raja.
"Mana angin itu, Abu Nawas?" tanya Baginda.
"Ada di dalam, yang mulia," jawab Abu Nawas.
"Benarkah? Aku tidak melihat apa-apa," kata Sang Raja.
"Ampun Baginda, angin tidak bisa dilihat, tetapi jika Tuanku ingin tahu angin, tutup botol tersebut harus dibuka terlebih dahulu," jawab Abu Nawas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: