DEMAM BERDARAH: PENYAKIT SERIUS YANG MEMBUTUHKAN PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN SEGERA
JAKARTA, RADARPENA - Demam berdarah merupakan salah satu penyakit serius yang dapat mengancam nyawa manusia, terutama anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Demam berdarah dikenal dengan sebutan "silent killer" karena dapat berkembang dengan cepat tanpa gejala yang terlalu mencolok pada awalnya. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami cara penularan, ciri-ciri, fase penyakit, serta pengobatan dan pencegahan demam berdarah.
Penularan:
Demam berdarah hanya dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi virus dengue. Nyamuk ini umumnya aktif pada pagi dan sore hari, namun dapat juga menggigit pada malam hari di tempat yang gelap. Faktor-faktor seperti genetik, kekebalan tubuh yang lemah, dan keberadaan nyamuk di sekitar lingkungan menjadi faktor risiko penularan demam berdarah.
BACA JUGA:Demam, Indikator Penting Tubuh dalam Kondisi Berubah
Ciri-ciri Anak Terkena Demam Berdarah:
- Demam Tinggi: Anak akan mengalami demam mendadak dengan suhu tubuh yang tinggi, biasanya lebih dari 39 derajat Celsius.
- Nyeri pada Sendi dan Otot: Anak mungkin mengalami nyeri pada sendi, otot, atau tulang. Gejala ini sering kali membuat anak merasa tidak nyaman dan sulit bergerak.
- Ruam pada Kulit: Munculnya ruam pada kulit yang mirip dengan bentol-bentol kecil dapat menjadi tanda adanya infeksi virus dengue pada anak.
- Perdarahan: Demam berdarah dapat menyebabkan perdarahan pada gusi, hidung, atau kulit. Anak juga mungkin mengalami mimisan atau memar dengan mudah.
- Gejala lainnya: Anak mungkin merasa lelah, kehilangan nafsu makan, muntah, dan mengalami penurunan berat badan yang drastis.
Fase Demam Berdarah:
Demam berdarah memiliki tiga fase yang dapat terjadi secara berurutan:
- Fase Demam: Pada fase ini, anak mengalami demam tinggi yang berlangsung selama 2-7 hari. Gejala demam dan rasa tidak nyaman pada anak akan terlihat jelas.
- Fase Kritis: Setelah demam mereda, kondisi anak membaik untuk sementara waktu. Namun, pada fase ini, ada risiko terjadinya perdarahan internal yang serius. Gejala seperti muntah darah, tinja berdarah, atau lebam pada kulit harus segera diwaspadai.
- Fase Pemulihan: Pada fase ini, gejala anak mulai membaik secara bertahap. Ruam pada kulit dapat mengelupas dan anak mulai merasa lebih baik. Penting untuk tetap memantau kondisi anak meskipun gejala membaik.
BACA JUGA:Yuk Kenali Penyebab Bintik Merah Pada Si Buah Hati, No 10 Harus Di Waspadai!
Pengobatan demam berdarah umumnya terdiri dari perawatan medis yang terstruktur. Penderita DBD perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit agar dapat dipantau dengan ketat.
Dokter akan memantau tingkat keparahan penyakit, memperhatikan tanda-tanda pendarahan yang tidak normal, dan memberikan terapi cairan intravena untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Jika diperlukan, penderita juga dapat diberikan transfusi darah.
Selain perawatan medis, peran masyarakat juga sangat penting dalam mengurangi risiko penyebaran demam berdarah. Masyarakat harus tetap waspada terhadap penyebaran nyamuk Aedes aegypti, menghindari genangan air yang mungkin menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, dan melaporkan kasus demam berdarah segera ke otoritas kesehatan setempat.
Saat ini, penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan vaksin efektif untuk melawan demam berdarah. Sementara itu, upaya pencegahan dan pengendalian infeksi harus tetap menjadi fokus utama.
BACA JUGA:Hati-hati dengan Kolesterol Tinggi, Kenali Gejalanya dan Cara Pengobatannya
Pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meminimalkan dampak demam berdarah, termasuk edukasi masyarakat, peningkatan fasilitas kesehatan, dan program pengendalian vektor yang efektif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: