Laju Inflasi Bengkulu, Masih Terkendali
Ir. Win Rizal, ME
JAKARTA, RADARPENA- Bulan Juni 2023 lalu, di Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,21 persen. Inflasi di Bengkulu itu sedikit lebih tinggi dari inflasi nasional yang sebesar 0.14 persen. Secara umum di bulan Juni lalu, perkembangan harga berbagai komoditas sedikit mengalami kenaikan.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir. Win Rizal, ME mengatakan jika dilihat dari sisi tahun Kalender alias dar Bulan Januari sampai dengan Juni, Inflasi di Bengkulu hanya sebesar 1,59 persen. Ini menunjukkan Inflasi di Bengkulu sampai pertengahan tahun ini masih terkendali dengan baik. ‘’Sementara kalau inflasi dari tahun ke tahun 3, 66 persen pada Juni dengan Indek Harga Konsumen sebesar 114,98 persen berada di urutan kedua dari 24 Kota di Pulau Sumatera, ‘’paparnya.
Meski begitu Inflasi dari tahun ke tahun di bulan Juni tahun 2023 ini walau besarnya mencapai 3,66 persen, tetapi prosentasenya masih lebih rendah jika dibanding dengan posisi Juni 2022 yang sebesar 4,95 persen. Menariknya lagi laju Inflasi di tahun kalender 2023 yang sebesar 1,59 persen, ternyata masih lebih rendah, jika dbandingkan demean laju nflasi tahun kalender 2022 yang sebesar 3,81 persen. ‘’Begitu juga inflasi Juni 2023 yang sebesar 0,21 persen masih lebih rendah dibanding Juni tahun sebelumnya yang sebesar 0,60 persen, ‘’paparnya.
BACA JUGA:Bangga ! Bank Mandiri Salurkan Bonus Atlet dan Pelatih ASEAN Para Games 2023
komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi month to month atau pada Bulan Juni ini adalah Cabai merah, bahan bakar rumah tangga,telur ayam ras, kangkung,beras, bayam, terong, angkutan udara, sawi putih pecay, pitsay dan sawi hijau.’’Sementara pengendali besarnya inflasi dipengaruhi dengan turunnya harga bensin, air kemasan, jengkol, popok bayi sekali pakai,ikan dencis, petai, obat dengan resep, emas perhiasan, ikan tuna dan ikan kape-kape, ‘’ujanya saat menggelar rilis bulanan di Kantor BPS. Senin (3/7).
Inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indek kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,46 persen. kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,49 persen.Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,49 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan, rutin rumah tangga sebesar 2,90 persen.
BACA JUGA:Sstt.. ! Bank Mandiri Boyong 10 Penghargaan dari FinanceAsia
Kelompok kesehatan sebesar 3,78 persen. Kelompok transportasi sebesar 12,24 persen. Kelompok informasi dan komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen. Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 2,33 persen. Kelompok pendidikan sebesar 3,57 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman dan restoran sebesar 2,63 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,90 persen. (iaa)***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: