Mengenal Ikan Dingkis, Hidangan Spesial yang Penuh Makna di Tahun Baru Imlek di Kepri

Rabu 29-01-2025,17:05 WIB
Reporter : Viza Aulia Zahra
Editor : Putri Indah
Mengenal Ikan Dingkis, Hidangan Spesial yang Penuh Makna di Tahun Baru Imlek di Kepri

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Perayaan Tahun Baru Imlek di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) selalu memiliki kekhasan tersendiri, salah satunya adalah tradisi menyantap ikan dingkis yang menjadi sajian khas masyarakat Tionghoa di wilayah ini.

Ikan dingkis, yang memiliki nama latin Siganus canaliculatus, bukan hanya sekadar hidangan lezat, tetapi juga sarat dengan makna simbolis dan spiritual bagi masyarakat Tionghoa di Kepri.

Bagi mereka, ikan dingkis adalah lambang keberuntungan dan keabadian, yang diyakini bisa membawa kemakmuran serta kelangsungan hidup.

Ikan dingkis memiliki karakteristik yang unik, terutama terkait dengan masa bertelurnya yang bertepatan dengan perayaan Imlek.

Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa di Kepri, ikan dingkis hanya bertelur menjelang perayaan Imlek, tepatnya pada H-1 atau malam sebelum Imlek.

Hal ini menjadi alasan mengapa ikan dingkis disajikan dalam acara makan bersama keluarga di malam menjelang Tahun Baru Imlek.

Keunikan lainnya adalah ikan dingkis tidak bertelur di luar perayaan Imlek. Oleh karena itu, konsumsi ikan ini di saat Imlek memiliki makna tersendiri.

Ikan dingkis yang bertelur dianggap sebagai simbol kemakmuran, keberuntungan, dan panjang umur. Tidak heran jika ikan ini menjadi menu wajib dalam perayaan Imlek di Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjungpinang.

Harga Mahal

Namun, keistimewaan ikan dingkis ini juga dibarengi dengan harga yang cukup mahal. Pada saat perayaan Imlek, harga ikan dingkis bisa mencapai Rp 500 ribu per kilogram. Harga yang cukup tinggi ini sebanding dengan makna yang terkandung di dalamnya.

Selain itu, ikan dingkis juga menjadi sajian yang dicari oleh masyarakat Tionghoa yang ingin menyajikan hidangan istimewa di tengah perayaan Imlek.

Keberkahan tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Tionghoa yang mengonsumsi ikan dingkis, tetapi juga oleh para nelayan yang menangkap ikan ini.

Ikan dingkis, yang dikenal sebagai "harta karun dari laut," menjadi buruan utama menjelang perayaan Imlek. Nelayan yang menangkap ikan dingkis merasakan manfaat ekonomi dari tingginya permintaan selama masa ini.

Ikan dingkis dikenal sebagai ikan yang memiliki bau yang khas dan berbeda dengan ikan lainnya. Saat memasuki masa bertelur menjelang Imlek, ikan ini memiliki bau yang lebih segar dan tidak amis seperti biasanya, membuatnya semakin spesial.

Ikan dingkis yang lebih segar dan bertelur ini menjadi semakin langka dan dicari, sehingga menarik perhatian para nelayan di Kepri.

Kategori :