Kisah Mistis Bekas Hotel Cakra di Kota Solo, 'Dulu Tentara Jepang Bunuh Temannya Sendiri di sini'

Kamis 09-01-2025,18:36 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

"Komandan Kempetai Kapten Sato menolak menyerah karena blm ada perintah langsung dari Tenno Heika (Yang Mulia Kaisar Jepang).Sikap Kapten Sato ini lah yg memicu pengepungan dan pertempuran di daerah Kemlayan pada 12 Oktober 1945," jelas Kanjeng Nuky dalam postingannya.

 

Serangan atas markas Kempetai (sekarang bekas Hotel Cakra) itu dipimpin oleh Slamet Riyadi. Akhirnya pihak Kempetai pun menyerah.

 

Markas yang kini dikenal sebagai Hotel Cakra itu pun berhasil dikuasai Indonesia. Menurut Kanjeng Nuky, yang mengutip beberapa postingan dari akun temannya dan sumber-sumber lain, pada masa itu banyak ditemukan mayat serdadu Jepang yang ditembak di kepala oleh teman-temannya sendiri.

"Aksi heroik Harakiri ini pun meninggalkan jejak mistis di bagian-bagian hotel Cakra yg hingga saat ini kosong tak berpenghuni dan dijadikan rumah hantu untuk keperluan komersil," jelasnya.

BACA JUGA:Bioskop Oscar Surabaya: Bangunan Elit hingga jadi Sarang Kunti

Saat dihubungi Radarpena, Rabu (8/1), Kanjeng Nuky menjelaskan kisah tentang bekas Hotel Cakra itu secara lebih mendalam.

Dia menceritakan, dulu saat tentara Jepang kalah, mereka saling menembak kepala masing-masing. Menurutnya, para tentara Jepang itu lebih memilih mati daripada menyerahkan kekuasaan.

 

"Di kolam renang itu dulu dipakai untuk pemakaman atau pemenggalan kepala. Makanya ketika dipakai Hotel Cakra itu dulu banyak kejadian, diketuk pintu kamarnya terus dikasih kepala. Makanya itu jadi angker hotelnya," kata Kanjeng Nuky kepada Radarpena, Rabu (8/1/2025).

 

Mangkrak Sejak 1990-an

Menurut Kanjeng Nuky, Hotel Cakra mulai mangkrak sejak tahun 1990-an atau sudah sekitar 30 tahun hotel itu terbengkalai. Hal itulah yang membuat bangunannya terkesan horor.

"Jadi di situ kalau teman-teman saya yang indigo, di situ memang menjadi sebuah komunitas. Tempat itu ramai sekali (oleh makhluk gaib). Semua berada di situ, bercampur entitas yang jenis hantu juga siluman," ucapnya.

Kini, bangunan tersebut kembali difungsikan menjadi wahana rumah hantu yang ramai dikunjungi masyarakat. Menurutnya, itu adalah keputusan yang baik karena membuat bangunan menjadi 'bersih'.

Kategori :