Bangun Budaya Risiko, PHE Buktikan Kompetensi Dalam Bisnis Hulu Migas

Rabu 25-12-2024,14:08 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) merupakan salah satu sektor usaha yang penuh risiko dan berbiaya tinggi.

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina yang bergerak di sektor hulu migas terus berkomitmen menerapkan budaya manajemen risiko dalam kegiatan operasi dan pengelolaan bisnis yang berkelanjutan.

Direktur Manajemen Risiko PHE Mery Luciawaty menuturkan, budaya sadar risiko atau risk culture berperan penting dalam membantu pencapaian visi, misi dan tujuan strategis Perusahaan.

Dalam rencana jangka panjang Perusahaan, ungkap Mery, PHE menjalankan dual growth strategy untuk mempertahankan bisnis yang sudah berjalan dan pengembangan bisnis baru. 

"Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri hulu migas, pengambilan semua keputusan dan kegiatan operasi di PHE memiliki tingkat risiko yang tinggi. Terlebih lagi dengan strategi bisnis Perusahaan untuk melakukan eksplorasi  ke wilayah Indonesia bagian timur yang memiliki tingkat risiko lebih tinggi dan infrastrukturnya belum terbentuk," kata Mery saat membuka kegiatan Risk Management Day 2024 di PHE Tower, Jakarta, Kamis 19 Desember 2024.

BACA JUGA:Sukseskan Swasembada Energi, PHE Berhasil Temukan Cadangan Minyak Baru di Sumatra Selatan

Kedepan, menurut Mery, PHE akan melakukan pengelolaan risiko yang terkait dengan investasi secara hati-hati.


Program Risk Management Day 2024 yang digelar Pertamina Hulu Energi (PHE).--Dok Pertamina Hulu Energi

"Pengelolaan risiko investasi akan dilakukan secara terintegrasi. Selain risiko finansial, ada juga juga risiko operasional dan hukum sehingga kita perlu mendapatkan berbagai insight terkait dengan risiko di bisnis hulu migas," ujarnya.

Sementara itu, Komisaris PHE Nanang Untung berharap melalui kegiatan Risk Management Day 2024, para Perwira PHE bisa memiliki kesadaran tinggi terhadap berbagai macam risiko yang dihadapi di industri hulu migas.

BACA JUGA:Bukukan Value Creation Real Rp2,57 T, Subholding Upstream Pertamina Jadikan Inovasi Landasan Ketahanan Energi

"Penting bagi kita membuat risk management untuk memastikan bahwa kita kompeten untuk mengelola bisnis (hulu migas) yang sangat berisiko ini," ujar Nanang.  

Kegiatan Risk Management Day 2024 mengangkat tema 'Meningkatkan Peran Manajemen Risiko untuk Keberlanjutan Pertumbuhan Investasi Perusahaan'.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pembicara yang merupakan para praktisi dalam bidang risiko manajemen, diantaranya Antonius Agusta Konsultan Risk Management dan Partner Deloitte Konsultan Indonesia, Direktur Antikorupsi Badan Usaha Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Aminudin, RM Wiratmoko Prasihanto JF Penata Kelola Perusahaan Negara Ahli Muda Kementerian BUMN, dan Dr Ida Juda Widjojo yang merupakan akademisi Universitas Prasetya Mulya.  

Dalam sesi diskusi panel, Konsultan Risk Managament dari Deloitte Konsultan Indonesia Antonius Agusta memaparkan sejumlah tren manajemen risiko di industri migas tahun 2025.

Kategori :