Dinilai Bukan Solusi, DPRD Kota Bekasi Ingin Alihkah BLT Menjadi Lapangan Kerja Baru

Selasa 10-12-2024,16:05 WIB
Reporter : Putri Indah
Editor : Putri Indah

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pemerintah dan DPRD Kota Bekasi terus berjuang melawan tingkat pengangguran di Kota Bekasi.

Salah satu usaha yang dilakukan oleh DPRD Kota Bekasi dalam menekan angka penganguran di kota Bekasi ini adalah mengalihkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan membuka lapangan pekerjaan baru.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman, mengatakan selama ini pemberian BLT justru tidak menjadi solusi mengurangi jumlah pengangguran.

“Masyarakat tidak butuh atau tidak selalu yang sifatnya BLT, tapi masyarakat itu seharusnya diberi ruang atau waktu untuk bisa mengakses pekerjaan dengan baik dan dengan layak, saya kira hal itu jauh lebih terasa masyarakatnya itu melihat pemerintahnya hadir di situ,” ungkap Wildan. 

Wildan menjelaskan pihaknya mencatat ada 130 ribu orang pengangguran di Kota Bekasi. Guna mengurangi jumlah pengangguran tersebut, pihaknya menilai perlu adanya formulasi khusus mengatasi hal itu.

“Tentu saja hari ini tugasnya itu adalah bagaimana pemerintah punya formulasi untuk terciptanya lapangan pekerjaan yang luas, dan hari ini angka pengangguran di Kota Bekasi di atas tujuh persen, saya kira kalau dikalkulasikan itu sekira 130.000 an,” jelasnya.

BACA JUGA:Kejar Target Capaian PAD, DPRD Kota Bekasi Siap Berkolaborasi dengan Pemkot

BACA JUGA:DPRD Kota Bekasi Soroti Gedung yang Tidak Memiliki Sertifikat Layak Huni

Wildan menuturkan sebelum merancang formulasi tersebut, pihak terkait terlebih dahulu perlu melakukan evaluasi penyelenggaraan Job Fair atau Bursa Kerja.

Evaluasi dilakukan guna mengetahui seberapa efektifkah penyerapan pekerja selama digelarnya Job Fair bagi masyarakat Kota Bekasi untuk mengurangi pengangguran. Alasannya jumlah pengangguran dengan lowongan kerja yang disediakan di Job Fair dinilai Wildan justru tidak sebanding.

“Job fair itu yang mendaftar 5.000 peserta, sedangkan job fair itu satu tahun hanya dua sampai tiga kali, dari 30 perusahaan di job fair itu rata-ratanya membutuhkan karyawannya hanya 20 sampai 50 pekerja, dan kalau ditotal itu job fair untuk mengurai yang 5.000 aja dibikin job fair per bulan itu belum tentu bisa menampung semua, perlu ada evaluasi,” tuturnya.

Wildan mengungkapkan kedepan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) serta pelaku industri, dalam hal ini pengusaha atau pemberi kerja di Kota Bekasi.

“Kami mendorong agar iklim industri di Kota Bekasi membaik lagi dengan sendirinya. Tentu lapangan pekerjaan akan banyak dan lagi-lagi pengangguran yang jumlahnya tinggi itu akan berkurang,” tutupnya.  ***

 

Kategori :