World Health Organization (WHO) yang menyadari ketidakadilan itu pun bergabung bersama PBB. WHO berperan menekankan penjaminan hak-hak penyandang disabilitas agar tidak lagi terjadi hambatan sehingga mereka bisa berpartisipasi di segala bidang dengan aktif dan efektif.
Pada 2022, WHO kemudian mengeluarkan laporan global tentang kesetaraan kesehatan bagi penyandang disabilitas. Di dalamnya dijabarkan tentang tindakan yang bisa dilakukan oleh negara-negara untuk mengatasi ketidaksetaraan kesehatan yang dialami penyandang disabilitas.
3. Let's Hug Day di Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, 3 Desember dirayakan sebagai Let's Hug Day atau Hari Mari Berpelukan.
Peringatan ini mengajak masyarakat untuk mengekspresikan kasih sayang melalui pelukan, yang secara ilmiah terbukti bermanfaat bagi kesehatan.
Pelukan diketahui merangsang pelepasan hormon oksitosin, yang dapat menurunkan tingkat stres, tekanan darah, dan kecemasan, sekaligus meningkatkan suasana hati.
Bahkan, pelukan rutin dengan bayi membantu memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak.
Let's Hug Day diyakini diinisiasi oleh Kevin Zoborney. Peringatan ini menjadi momen untuk berbagi kehangatan dan mempererat hubungan sosial.
Makna 3 Desember
Dari heroisme pemuda di Indonesia hingga kampanye global untuk penyandang disabilitas dan ajakan berbagi kasih sayang lewat pelukan, 3 Desember adalah simbol perjuangan, kesetaraan, dan kehangatan manusia.
Mari rayakan dengan mengenang nilai-nilai mulia yang terkandung dalam setiap peringatannya!