Sedangkan pimpinan ponpes, KH (42) telah ditetapkan sebagai tersangka.
Padahal sejak ponpes itu berdiri pada tahun 2015 banyak santri yang belajar di sana. Namun, sejak awal tahun 2024, ponpes mulai sepi.
"Dulu mah ada 60 sampai 80 santri belajar di sini, tahun-tahun ini mulai sepi," kata warga yang enggan disebut namanya kepada radarpena di lokasi, Senin (2/12/2024).
Ia mengungkapkan, aktivitas tak biasa kerap terdengar di pondok pesantren milik K.
BACA JUGA:4 Santri Tewas Tertimpa Dinding Kolam Ponpes di Sukabumi, Begini Kronologinya
Warga sering mendengar suara musik saat magrib di ponpes tersebut.
"Mungkin santri pada sadar, kan ini ponpes saat magrib suka terdengar musik keras, terdengar sampai ke rumah saya di belakang. Musiknya koplo," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, warga sering mengikuti pengajian di ponpes tersebut pada malam Jumat.
"Kalau pengajian emang suka ada malam Jumat ramai," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Cikande, Kompol Andri Surya Kurniawan membenarkan santri di ponpes tersebut jumlahnya sedikit.
"Berdasarkan keterangan Ustaz K santrinya sekarang cuma ada 12 orang, dulu mah katanya rame," katanya.
BACA JUGA:Tragis! Bocah 5 Tahun Tewas Tertimpa Beton, Usai Truk Alat Berat Tabrak Gerbang Ponpes di Kolaka
Sebelumnya diberitakan, warga mengamuk di ponpes milik K karena dia diduga menggauli santriwati berinsial SL (16) hingga hamil.