Radarpena.co.id,Jakarta - Setelah ajukan kepailitan, Tupperware kini memiliki kesempatan untuk bangkit dari ambang kebangkrutan setelah pengadilan kebangkrutan Amerika Serikat (AS) menyetujui kesepakatan penyelamatan.
Dalam kesepakatan tersebut, merek Tupperware dan aset utamanya akan dijual kepada sekelompok pemberi pinjaman dengan nilai sebesar USD 23,5 juta tunai atau sekitar Rp369 miliar, dan tambahan USD 63 juta (sekitar Rp991 miliar) dalam bentuk pengurangan utang.
BACA JUGA:10 Rekomendasi Smartwatch Terbaik 2024, Garmin hingga Apple
BACA JUGA:Memilih Deodorant yang Tepat, Bisa Menyelamatkan Harimu
Selama sidang Pengadilan Kepailitan AS, pengacara Tupperware, Spencer Winters, menyebut kesepakatan ini sebagai solusi luar biasa yang diharapkan mampu menjaga kelangsungan bisnis, hubungan dengan pelanggan, dan mempertahankan lapangan kerja di perusahaan tersebut.
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Tupperware akan beralih menjadi perusahaan swasta dan tidak lagi terdaftar di bursa saham AS. Kelompok pembeli, yang termasuk manajer dana lindung nilai Stonehill Capital Management dan Alden Global Capital, akan mengambil alih kepemilikan perusahaan.
Langkah ini diharapkan memberikan dukungan finansial yang diperlukan bagi Tupperware untuk memperbaiki kinerjanya dan menjalankan strategi bisnis yang lebih adaptif.
Sekilas Tentang Sejarah Tupperware
Didirikan pada 1946 oleh ahli kimia Earl Tupper, Tupperware dikenal dengan produk wadah plastik kedap udaranya yang dapat menjaga makanan lebih lama. Perusahaan ini meraih popularitas besar di pertengahan abad ke-20 melalui konsep "pesta Tupperware" acara sosial yang memungkinkan banyak wanita mendapat penghasilan tambahan dengan menjual produk Tupperware kepada teman dan tetangga. Sistem penjualan langsung ini menjadi tren, bahkan menginspirasi metode serupa di berbagai industri.
Seiring waktu, Tupperware memperluas produk ke berbagai peralatan dapur, namun menghadapi tantangan besar dari pesaing baru seperti Rubbermaid dan OXO, serta tren konsumen yang kini lebih menyukai wadah berbahan kaca. Merek berusia 78 tahun ini pun menghadapi kesulitan mempertahankan dominasinya di pasar.
BACA JUGA:Link Video Viral! Pakai Nama Zahra, Padahal Berjoget di OYO, Full Durasi 27 menit
BACA JUGA:Terkenal Up To Date, 7 Zodiak Ini Selalu Menghabiskan Waktu untuk Bermedia Sosial, Kamu Termasuk?
Pandemi sempat memberikan peningkatan penjualan karena meningkatnya jumlah orang yang memasak di rumah. Namun, peningkatan tersebut tidak cukup untuk menutupi beban utang perusahaan yang mencapai lebih dari USD 1,2 miliar. Pada September 2023, Tupperware mengajukan kebangkrutan akibat tekanan finansial yang semakin besar.***